News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Antisipasi Serangan Rusia, WNI di Ukraina Mulai Dibagikan 'Peta Bunker untuk Keamanan'

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat tempur Sukhoi Su-35S Rusia, jet tempur militer Su-34 dan jet tempur Su-30SM terbang dalam formasi di atas pusat kota Moskow selama parade militer Hari Kemenangan pada 9 Mei 2021. Rusia merayakan ulang tahun ke-76 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang dunia II.

"Warga tidak terlalu panik, tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Namun bila terjadi hal tak diinginkan seperti pengeboman.  Semoga tidak terjadi, kita dikasih peta untuk tempat persembunyian, bunker-bunker untuk keamanan. Kita sudah dikasih peta, masyarakat tahu ke mana perginya bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan," kata Benni kepada BBC News Indonesia.

Benni juga mengatakan pemerintah setempat juga meminta warga tak terlalu panik dan terus mengikuti berita dan mendengar seruan pemerintah apa yang harus dilakukan.

Benni yang tinggal di Ternobil, sekitar lima jam berkendara dari Kiev, mengatakan kekhawatiran tertangkap namun mereka semua tetap waspada.

Ia juga mengatakan seruan dari KBRI meminta WNI tenang dan diberikan penyuluhan untuk persiapan, termasuk "mempersiapkan dokumen dalam tas, pakaian seperlunya" untuk berjaga-jaga.

"Kalau mau pulang pun kita bisa dipulangkan dengan keluarga. Seperti saya yang menikah dengan warga Ukraina, saya bisa pulang bersama istri dan anak saya ke Indonesia," tambahnya.

Pada Kamis (10/02), melalui keterangan pers secara daring, Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan kondisi 145 WNI yang ada di negara itu aman dan sehat.

"Berdasarkan laporan dari KBRI Kiev, saat ini aman dan dalam kondisi normal," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha. Belum ada pernyataan terbaru tentang Ukraina dari Kemlu.

Lebih lanjut Judha menjelaskan bahwa Kemlu bekerja sama dengan KBRI Kiev, KBRI Warsawa, KBRI Moskow, serta sejumlah kementerian terkait di dalam negeri telah membangun rencana kontigensi untuk mengantisipasi jika terjadi ekskalasi situasi di Ukraina.

Peringatan terhadap Rusia

Melalui sambungan telepon, Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan pemimpin Rusia Vladimir Putin akan risiko yang dihadapinya bila serangan terjadi.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkata peringatan invasi ini bisa memicu kepanikan, sesuatu yang disebutnya sebagai "teman baik musuh-musuh kami".

Gedung Putih memperingatkan invasi bisa dimulai kapan saja, dan dapat diawali dengan pengeboman dari udara. Rusia menyebut tuduhan ini sebagai "spekulasi yang provokatif".

Staf non-esensial telah diperintahkan untuk meninggalkan Kedutaan AS di ibu kota Ukraina, Kiev dan layanan konsulat akan ditangguhkan mulai hari Minggu (13/02), meskipun "kehadiran konsulat kecil" akan tetap ada di sebelah barat Kota Lviv "untuk menangani kasus-kasus darurat".

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini