Rusia sendiri melakukan beberapa perubahan, dengan menyatakan akan "mengoptimasi staf" di kantor diplomatnya di Ukraina, menyusul "kemungkinan provokasi oleh rezim Kiev atau negara-negara ketiga".
AS telah menarik kembali 150 tentaranya yang melatih angkatan bersenjata Ukraina ke luar negeri, dengan alasan kehati-hatian. Maskapai penerbangan Belanda KLM mengumumkan mereka akan berhenti terbang ke Ukraina, berlaku efektif secepatnya, menurut media-media Belanda.
Presiden Zelensky berkata, bila Barat memiliki bukti kuat akan invasi yang akan segera terjadi, dia belum melihatnya.
"Saya rasa ada terlalu banyak informasi di media tentang perang dengan skala besar," kata dia.
"Kami memahami semua risikonya, kami memahami ancaman ini ada. Tapi jika Anda atau orang lain memiliki informasi yang dapat 100% dipercaya tentang invasi Federasi Rusia ke Ukraina... tolong bagikan info itu dengan kami."
Banyak negara, termasuk Australia, Italia, Israel, Belanda, dan Jepang sebelumnya telah mengimbau warganya untuk meninggalkan Ukraina. Beberapa telah mengevakuasi staf diplomatik mereka dengan keluarganya.
Berita Populer
-
-
PBNU Distribusikan Bantuan Paket Sayuran untuk 250 Keluarga di Gaza Palestina
-
Drama Kebuntuan Penangkapan Yoon Suk Yeol yang Dimakzulkan
-
Polisi Sebut Ledakan Cybertruck Pakai ChatGPT, AI Ikut Bantu Pelaku Jawab Pertanyaan Seputar Bom
-
IRGC Iran Gelar Latihan Militer Eqtedar 1403 di Dekat Fasilitas Nuklir Natanz
-
Bandara Internasional Damaskus Kembali Beroperasi, Pemimpin Suriah Pantau Langsung
Berita Terkini
-
UEA Adakan Pembicaraan Rahasia Tentang Pemerintahan Pascaperang di Gaza dengan Israel dan AS
-
PM Jepang akan Kunjungi TMP Kalibata, Bertemu Presiden Prabowo dan Pengusaha Jepang di Jakarta
-
Arab Saudi Membutuhkan Pinjaman 37 Miliar Dolar untuk Mendanai Agenda Visi 2030
-
Perlawanan Palestina Tewaskan Beberapa Tentara Israel di Gaza Utara saat Genosida Masuki Bulan Ke-15
-
Yordania Sambut Menlu Suriah untuk Perundingan Keamanan Bersama