News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sosok Vladimir Putin, Presiden Rusia yang Perintahkan Serang Ukraina, Berkuasa 22 Tahun & Kaya Raya

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin

Setelah pensiun ayahnya jadi buruh dan bekerja di sebuah pabrik.

Karena keuangan keluarga yang sangat tidak memadai akhirnya ibunya pun ikut mencari nafkah jadi buruh harian.

Presiden Rusia Vladimir Putin (Kedua dari Kiri), Kolonel Jenderal Distrik Militer Barat Alexander Zhuravlev (kiri), Laksamana Nikolai Yevmenov (tengah) dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kanan) menghadiri parade Hari Angkatan Laut di St. Petersburg pada 25 Juli 2021. (Alexey NIKOLSKY/SPUTNIK/AFP) *** Local Caption *** Russian President Vladimir Putin (2L), Western Military District Colonel-General Alexander Zhuravlev (L), Admiral Nikolai Yevmenov (C) and Russian Defense Minister Sergei Shoigu (R) attend the Navy Day parade in St. Petersburg on July 25, 2021. (Photo by Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP) (AFP/ALEXEY NIKOLSKY)

Kedua orangtuanya yakni Vladimir Spiridonovich dan Maria Ivanovna Putina, amat mendukung cita-cita putranya.

Di masa kecilnya, Putin tumbuh besar di apartemen komunal bergaya Uni Soviet bersama dua keluarga lainnya.

Hal semacam itu amat biasa di masa komunis berkuasa.

Suka baca novel intelijen

Putin dikenal amat menyukai novel dengan tema agen rahasia, saat masih bersekolah Putin mendatangi kantor dinas rahasia KGB dan bertanya cara bergabung dengan dinas intelijen itu.

Saat itu, para petugas KGB mengatakan kepada Putin agar dia bekerja keras dan belajar ilmu hukum.

Dan itulah yang dilakukan Putin saat menimba ilmu di Universitas Negeri Leningrad.

Setelah lulus kuliah, Putin akhirnya bergabung dengan KGB dan menghabiskan 17 tahun kariernya sebagai mata-mata di luar negeri.

Arus balik karier Putin ditentukan salah satu momen terpenting dalam hidupnya saat dia bertugas di Jerman Timur.

Pada 1989, Putin sedang bertugas di Dresden di masa-masa menjelang runtuhnya Tembok Berlin, massa antikomunis terlihat berkumpul di luar kantor KGB di kota itu.

Putin mengingat bahwa dia diperintahkan agar tak melakukan sesuatu tanpa perintah Moskwa dan Moskwa memang tak memerintahkan apapun saat itu.

"Tak ada perintah apapun dari Moskwa, saya merasa negara ini sudah tak lagi eksis," kata Putin seperti ditulis Ben Judah dalam bukunya "Fragile Empire: How Rusia Fell In dan Out of Love with Vladimir Putin"

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini