Setelah pensiun ayahnya jadi buruh dan bekerja di sebuah pabrik.
Karena keuangan keluarga yang sangat tidak memadai akhirnya ibunya pun ikut mencari nafkah jadi buruh harian.
Kedua orangtuanya yakni Vladimir Spiridonovich dan Maria Ivanovna Putina, amat mendukung cita-cita putranya.
Di masa kecilnya, Putin tumbuh besar di apartemen komunal bergaya Uni Soviet bersama dua keluarga lainnya.
Hal semacam itu amat biasa di masa komunis berkuasa.
Suka baca novel intelijen
Putin dikenal amat menyukai novel dengan tema agen rahasia, saat masih bersekolah Putin mendatangi kantor dinas rahasia KGB dan bertanya cara bergabung dengan dinas intelijen itu.
Saat itu, para petugas KGB mengatakan kepada Putin agar dia bekerja keras dan belajar ilmu hukum.
Dan itulah yang dilakukan Putin saat menimba ilmu di Universitas Negeri Leningrad.
Setelah lulus kuliah, Putin akhirnya bergabung dengan KGB dan menghabiskan 17 tahun kariernya sebagai mata-mata di luar negeri.
Arus balik karier Putin ditentukan salah satu momen terpenting dalam hidupnya saat dia bertugas di Jerman Timur.
Pada 1989, Putin sedang bertugas di Dresden di masa-masa menjelang runtuhnya Tembok Berlin, massa antikomunis terlihat berkumpul di luar kantor KGB di kota itu.
Putin mengingat bahwa dia diperintahkan agar tak melakukan sesuatu tanpa perintah Moskwa dan Moskwa memang tak memerintahkan apapun saat itu.
"Tak ada perintah apapun dari Moskwa, saya merasa negara ini sudah tak lagi eksis," kata Putin seperti ditulis Ben Judah dalam bukunya "Fragile Empire: How Rusia Fell In dan Out of Love with Vladimir Putin"