News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Emmanuel Macron Ngaku Telepon Putin, Minta Invasi ke Ukraina Dihentikan

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Prancis Emmanuel Macron - Presiden Perancis Emmanuel Macron ngaku telepon Putin, bantu Presiden Ukraina untuk menghentikan invasi Rusia.

Sebanyak 137 korban yang tewas adalah para warga sipil dan tentara militer.

Zelensky mengatakan, negaranya seperti dibiarkan sendiri dalam memerangi Rusia.

Dia menyebut korban tewas adalah "pahlawan" dalam sebuah video pidatonya pada Kamis (25/2/2020).

Selain korban tewas, Zelensky juga mengatakan ada 316 orang yang terluka.

"Mereka membunuh orang dan mengubah kota yang damai menjadi target militer. Itu busuk dan tidak akan pernah dimaafkan," kata Zelensky, merujuk pada pasukan Rusia, dikutip dari Al Jazeera.

Seorang pria duduk di luar gedungnya yang hancur setelah pemboman di kota Chuguiv, Ukraina Timur, Kamis (24 Februari 2022). Angkatan bersenjata Rusia menyerang Ukraina dari beberapa arah, menggunakan sistem roket dan helikopter untuk menyerang posisi Ukraina di selatan, perbatasan kata layanan penjaga. - Pasukan darat Rusia pada hari Kamis menyeberang ke Ukraina dari beberapa arah, kata dinas penjaga perbatasan Ukraina, beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan peluncuran serangan besar-besaran. Tank Rusia dan alat berat lainnya melintasi perbatasan di beberapa wilayah utara, serta dari semenanjung Krimea yang dicaplok Kremlin di selatan, kata badan tersebut. (Aris Messinis/AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Sementara, kondisi di Rusia juga tak kalah bergejolak.

Polisi Rusia menangkap hampir 1.400 orang dalam protes anti-perang yang digelar di kota-kota di seluruh negeri setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina.

"Lebih dari 1.391 orang telah ditahan di 51 kota," kata OVD-Info pada hari Kamis, yang melacak penangkapan pada demonstrasi oposisi.

Menurut data OVD-Info, lebih dari 700 orang ditangkap di Moskow dan sekitar 340 orang di kota terbesar kedua Saint Petersburg.

Invasi ke Ukraina ini terjadi setelah pemerintahan Putin bertindak keras terhadap pihak oposisi Rusia.

Sebagian besar pemimpin oposisi yang protes dibunuh, dipenjara atau dipaksa keluar dari negara itu.

Baca juga: Sikapi Invasi Rusia, Ukraina Persenjatai Semua Orang yang Bersedia Membela Negara

Baca juga: Serangan Militer Rusia ke Ukraina Bisa Picu Perang Dunia III

Seperti pemimpin oposisi yang dipenjara Alexey Navalny, yang biasa memobilisasi protes terbesar Rusia terhadap Putin, menjalani hukuman dua setengah tahun di sebuah penjara di luar Moskow.

Sejumlah aktivis Rusia menyerukan media sosial agar orang-orang turun ke jalan setelah Putin melancarkan serangan di Ukraina pada dini hari Kamis.

Satu petisi, dimulai dari seorang advokat hak asasi manusia terkemuka, Lev Ponomavyov, mengumpulkan lebih dari 150.000 tanda tangan dalam beberapa jam dan 289.000 pada Kamis malam.

Petisi lainnya juga dilanjutkan lebih dari 250 jurnalis yang mencantumkan nama mereka di surat terbuka yang mengecam agresi tersebut.

Satu lagi ditandatangani oleh sekitar 250 ilmuwan.

Sementara oleh 194 anggota dewan kota di Moskow dan kota-kota lain menandatangani yang ketiga.

(Tribunnews.com/Shella Latifa/Maliana)

Baca berita soal Konflik Rusia vs Ukraina lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini