TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Otoritas Ukraina mengkonfirmasi pembicaraan damai dengan Rusia hari ini, Minggu (27/2/2022).
Dikutip dari Kyiv Independent, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa kedua pihak yakni delegasi Ukraina dan Rusia sepakat bertemu tanpa prasyarat di perbatasan Ukraina-Belarusia, dekat Sungai Pripyat.
Sebelumnya, kantor berita RIA Novosti Rusia menjelaskan delegasi Rusia memberi batas waktu hingga pukul 15.00 waktu setempat hari ini atau pukul 19.00 WIB, untuk memastikan apakah delegasi Ukraina akan datang ke Gomel untuk berunding atau tidak.
Ketua delegasi Rusia Vladimir Medinsky yang juga pembantu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, delegasi Rusia sudah berada di Gomel dan akan datang ke lokasi perundingan, Minggu (27/02/2022).
Baca juga: Dampak Perang Rusia Vs Ukraina, 4 Pemain Garuda Select Sulit Bergabung ke TC Timnas U-19 Indonesia
Vladimir Medinsky menegaskan perwakilan Rusia siap untuk negosiasi kapan saja.
"Setiap jam bagi kami adalah kehidupan yang diselamatkan," kata Medinsky.
Sekretaris Pers Presiden Rusia Dmitry Peskov mencatat hasil ini didahului oleh percakapan telepon antara Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan mitranya dari Ukraina Vladimir Zelensky.
Peskov mengatakan, setelah pembicaraan telepon dengan presiden Ukraina, Presiden Lukashenko segera menelepon langsung Presiden Rusia Vladimir Putin, dan meminta untuk tidak memanggil pulang delegasi Rusia.
"Ukraina sudah memberi sinyal, yang menyatakan kesiapan untuk datang ke negosiasi di wilayah Gomel. Pihak Rusia dan delegasi Rusia di lapangan sepenuhnya siap untuk negosiasi, menunggu delegasi Ukraina."
Delegasi Rusia tiba di Gomel pagi ini.
Selain Medinsky, delegasi pejabat senior Rusia termasuk wakil menteri pertahanan dan urusan luar negeri, duta besar Rusia untuk Belarus Boris Gryzlov, dan kepala komite internasional Negara dari parlemen Rusia atau Duma, Leonid Slutsky.
Seperti yang diklaim Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Gomel sebagai tempat negosiasi yang disetujui pihak Ukraina.
Namun, setelah Rusia telah tiba di sana, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan delegasi Ukraina ingin perundingan di lokasi lain, seperti Warsawa, Istanbul, Baku atau Wina, dan bukan di Belarusia.
Zelensky beralasan, Belarus adalah tempat pijakan penyerbuan Rusia atas Ukraina selama tiga hari terakhir.