Melihat keadaan Ukraina saat ini, ia memilih meninggalkan kenyamanannya dan bergabung untuk membela negaranya.
Baca juga: UPDATE Israel Ingin Menengahi Konflik, 4.300 Tentara Rusia Tewas, 368 Ribu Orang Ukraina Mengungsi
"Sebelumnya saya memiliki keraguan bertempur menggunakan senjata. Tetapi kini saya jelas siap. Ini perang," kata Igor dilansir dari Sky News.
Hal yang sama dilakukan seorang perempuan bernama Kate Kozil yang aslinya bekerja sebagai manajer bank.
Ia mengaku memiliki dua anak berusia 11 dan 4 tahun.
Tetapi hal itu tidak menghentikannya untuk mendaftar.
Ketzyna mengaku siap berperang menggunakan senjata.
"Saya pikir begitu, tetapi pengalaman menembak saya hanya di lapangan tembak. Sejujurnya, saya tak memiliki banyak pengalaman, tetapi saya cepat belajar," katanya.
Saat ditanya kemungkinan ia terluka dalam peperangan, jawabannya sangat simpatik.
"Kami semua telah terluka dan menderita. Saya lelah hanya ketakutan. Itu sebabnya saya harus melakukan sesuatu," katanya.
Katezyna juga mengaku dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Apalagi sang presiden menegaskan tak akan pergi dari Kiev dan akan terus menggemakan kata-kata semangat untuk menghadapi Rusia.
"Saat ini, ia sangat mengisnpirasi saya. Saya bangga dengan caranya menghadapi kondisi ini. Ia melakukan tugas yang hebat saat ini, saya mendukungnya," katanya.
Tetapi banyak keraguan tentara amatir ini mampu menghadapi pasukan Rusia, mengingat lawan memiliki persenjataan yang lebih unggul.
Namun, seorang warga lainnya Sergei Sildiv, membantah adanya pemikiran itu dalam diri mereka.
"Menurut saya, satu tentara Ukraina setara dengan tujuh tentara Rusia," katanya.
Ia pun meyakini Ukraina akan menang dalam pertempuran melawan Rusia. (daily star/ kompas.tv)