Kondisi berubah total dari sebelumnya, dimana warga Ukraina dilarang meninggalkan rumah dengan senjata mematikan.
Kebanyakan orang Ukraina – laki-laki dan perempuan – belajar menembak di sekolah.
Sekitar 400.000 orang diperkirakan memiliki pengalaman tempur, menyusul pencaplokan Krimea oleh Vladimir Putin pada 2014, dan pemberontakan bersenjata yang didukung Moskwa di Ukraina timur.
Namun ancaman dalam beberapa hari terakhir dari kemungkinan serangan di Kiev telah mendorong warga bergegas membeli senjata, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Toko senjata telah menjual beberapa senjata, seperti senapan serbu AR-10 dan AR-15, dengan bisnis yang sekarang sangat sibuk.
3. Wanita Ikut Bantu Bikin Bom Molotov
Imbauan pemerintah Ukraina agar warga mempersiapkan bom molotov untuk menghadang tentara Rusia mulai diterapkan warga.
Arina, seorang wanita Ukraina dan berprofesi sebagai guru bahasa Inggris itu sedang membuat bom molotov di sebuah taman.
Diberitakan BBC, di taman itu Arina tampak berjongkok di rumput bersama lusinan wanita lain.
Mereka memarut bongkahan polistiren seolah-olah itu keju dan merobek lembaran menjadi kain untuk membuat bom botol buatan sendiri.
Melakukan aktivitas itu mungkin tidak terbayangkan oleh kebanyakan orang di Eropa, termasuk Arina.
Tapi, Kota Dnipro sekarang bersiap untuk mempertahankan diri melawan pasukan Rusia yang semakin mendesak.
“Tidak ada yang mengira beginilah cara kita menghabiskan akhir pekan, tapi sepertinya ini satu-satunya hal penting yang harus dilakukan sekarang,” ungkap Arina yang wajah dan rambutnya telah “dihiasi” debu putih dari polistiren.
“Ini cukup menakutkan. Saya pikir kami tidak benar-benar menyadari apa yang sedang kami lakukan. Kami hanya perlu melakukan sesuatu,” katanya.