Kemudian Ilmuwan Soviet menggunakan teknologi tersebut untuk membuat bom vakum mereka sendiri.
Soviet dilaporkan menggunakan bom vakum untuk melawan China dalam konflik perbatasan tahun 1969 dan konflik Chechnya tahun 1999.
AS juga menggunakan bahan peledak ini untuk menjatuhkan para teroris di gua-gua di Afghanistan pada tahun 2017.
Baca juga: Jadi Sekutu, Belarus Minta Rusia Tambah Pasokan Sistem Pertahanan Udara S-400
Apakah Bom Cluster dan Bom Vakum telah Digunakan di Ukraina?
Pasukan Rusia “paling sering” menggunakan bom curah di Ukraina, menurut pengamatan Hiznay dari Human Rights Watch.
Dia menunjuk setidaknya dua contoh, yaitu serangan rudal yang menghantam di luar sebuah rumah sakit di kota Vuhledar pada Kamis (24/2/2022).
Kedua, pada Senin (28/2/2022) di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, dengan populasi 1,4 juta.
Pekan lalu, Amnesty International juga menuduh Rusia menggunakan bom dalam serangan terhadap sebuah prasekolah di timur laut Ukraina, sementara warga sipil berlindung di dalamnya.
Rusia membantah menggunakan munisi tandan dan bom vakum di Ukraina.
Seberapa Berbahayakah Bom Vakum sebagai Senjata Termobarik?
Hellyer mengatakan senjata termobarik efektif pada tujuan khusus mereka, terutama menghancurkan posisi pertahanan.
Meskipun mereka tidak akan digunakan untuk menembus tank, mereka bisa menjadi senjata yang sangat merusak terhadap kompleks apartemen atau bangunan lain.
“Mereka tidak ilegal meskipun efeknya bisa sangat mengerikan, karena efeknya menciptakan ruang hampa dan menyedot udara keluar dari paru-paru pemain bertahan,” katanya.
Mengingat penggunaannya "cukup standar" dalam hal taktik Rusia, Hellyer mengatakan dia berharap untuk melihat lebih banyak perang termobarik di Ukraina.