TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina.
Hal ini mengakibatkan kebakaran di sebuah gedung pelatihan di luar pabrik, Jumat (4/3/2022) dini hari.
Laporan pertama datang dari seorang karyawan di pabrik tersebut.
Lewat unggahan Telegram, dia mengabarkan, pasukan Rusia telah menembaki fasilitas tersebut.
Ia juga menyebut, ada ancaman nyata bahaya nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa tersebut.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengonfirmasi laporan tersebut pada pukul 02.30 waktu setempat.
Diketahui, PLTN Zaporizhzhia dibangun antara 1984-1995.
PLTN ini merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan kesembilan di dunia.
Zaporizhzhia memiliki enam reaktor nuklir.
Masing-masing reaktor menghasilkan 950MW dengan total output 5.7000MW.
Energi ini cukup untuk sekitar empat juta rumah.
Baca juga: Rusia Perkuat Pasukan di Selatan Ukraina, 1 Juta Lebih Pengungsi Hijrah
Baca juga: Invasi Rusia di Ukraina Hari Kesembilan, Ini 14 Hal yang Terjadi
Dilansir Guardian, dalam kondisi normal, Zaporizhzhia menghasilkan seperlima dari listrik Ukraina.
Hampir setengah energi yang dihasilkan oleh fasilitas tenaga nuklir negara itu.
Pabrik ini terletak di tepi Waduk Kakhovka, Sungai Dnieper, Enerhodar, tenggara Ukraina,