Jaraknya sekitar 200 kilometer dari wilayah Donbas yang diperebutkan dan 550 kilometer tenggara Kyiv.
Baca juga: Pembangkit Listrik Nuklir Zaporizhzhia Diserang Tentara Rusia, Menlu Ukraina Ingatkan Ancaman Ini
Baca juga: Protes Operasi Militer di Ukraina, IKEA Hentikan Semua Operasional Tokonya di Rusia
Apa yang Terjadi pada Jumat Pagi?
Dmytro Kuleba juga mengatakan lewat unggahan di Twitter, tentara Rusia menembaki dari semua sisi ke PLTN Zaporizhzhia.
"Pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Kebakaran sudah terjadi," tulisnya.
Dia menyerukan gencatan senjata untuk memungkinkan petugas pemadam kebakaran mengendalikan api.
Tidak lama kemudian, Layanan Darurat Negara Ukraina melaporkan, radiasi di pembangkit tersebut 'dalam batas normal' dan kondisi kebakaran di pembangkit tersebut normal.
Dilaporkan, kebakaran terjadi di sebuah gedung di luar pembangkit listrik.
Mereka juga melaporkan, unit listrik ketiga di pembangkit itu terputus pada pukul 02.26 waktu setempat.
Kebakaran juga menyisakan satu dari enam unit pembangkit, unit empat, yang masih beroperasi.
Laporan awal insiden di pembangkit listrik membuat pasar keuangan di Asia berputar, dengan saham jatuh dan harga minyak melonjak.
Baca juga: Invasi Rusia: Foto sebelum dan sesudah serangan Rusia ungkap kehancuran kota-kota di Ukraina
Apakah ada ancaman radiasi?
Pihak berwenang Ukraina pada Jumat pagi mengatakan fasilitas itu diamankan dan "keamanan nuklir sekarang dijamin".
Sebelumnya, Badan Energi Atom Internasional mengatakan, tidak ada perubahan yang dilaporkan dalam tingkat radiasi di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
AS juga mengatakan informasi terbaru mereka tidak menunjukkan indikasi peningkatan tingkat radiasi di pabrik.