Ribuan orang diperkirakan tewas atau terluka dalam konflik itu.
Baca juga: Gadis Ini Jadi Influencer TikTok dalam Semalam Setelah Unggah Video Invasi Rusia ke Ukraina
Baca juga: PROFIL Andrei Sukhovetsky, Jenderal Top Rusia yang Tewas Ditembak Sniper Ukraina
Sementara, lebih dari satu juta orang telah melarikan diri dari pertempuran dalam apa yang disebut PBB sebagai eksodus pengungsi tercepat abad ini.
Negosiator Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan kedua pihak telah sepakat untuk membentuk jalur komunikasi dan kerja sama sesegera mungkin untuk memfasilitasi evakuasi warga sipil.
"Penghentian sementara pertempuran di lokasi tertentu juga dimungkinkan," katanya, seperti diberitakan Al Jazeera, Jumat (4/3/2022).
"Artinya, tidak di mana-mana, tetapi hanya di tempat-tempat di mana koridor kemanusiaan itu sendiri berada, dimungkinkan untuk menghentikan tembakan selama evakuasi," jelas dia.
Baca juga: PLTN Ukraina Dibombardir Rusia, Bursa Saham Eropa dan Asia Rontok
Baca juga: Singapura Umumkan Sanksi Terhadap Rusia: Larangan Ekspor hingga Bekukan Empat Bank
Kedua belah pihak juga melihat secara langsung pengiriman obat-obatan dan makanan ke tempat-tempat di mana pertempuran paling sengit terjadi.
Podolyak menambahkan, kedua belah pihak akan melanjutkan pembicaraan pada ronde ketiga secepat mungkin.
Putaran ketiga akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang di Belarus.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia vs Ukraina