Kedua bersaudara itu mengunjungi pos pemeriksaan militer di pinggiran ibu kota menjelang pengepungan Rusia setelah konvoi sepanjang 40 mil terlihat menuju Kyiv minggu ini.
Pria berusia 50 tahun itu telah mengangkat senjata bersama adik laki-lakinya dan hanya akan meninggalkan ibu kotanya dengan kemenangan atau kematian.
Baca juga: Tuduh Rusia Langgar Kesepakatan, Putin Mulai Tingkatkan Ancaman Terhadap Ukraina
"Saya sangat bangga melihat betapa patriotiknya orang-orang," katanya kepada CNN.
“Kami tidak tertarik dengan seberapa kuat tentara Rusia, kami siap bertarung dan kami siap mati untuk negara asal kami dan untuk keluarga kami, karena itu adalah rumah kami," ujarnya.
"Ini masa depan kita dan seseorang ingin datang ke rumah kita dan mencuri masa depan kita dari kita," ucapnya. (The Sun, ABC News/ kompas.tv)