TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim bahwa pasukan Rusia sedang bersiap untuk membombardir kota pelabuhan utama Odessa di pantai Laut Hitam Ukraina.
“Mereka (Pasukan Rusia) sedang bersiap untuk mengebom Odessa,” kata Zelensky dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (6/3/2022), seperti dikutip Al Jazeera.
“Orang Rusia selalu datang ke Odessa. Mereka selalu merasakan kehangatan di Odessa. Hanya ketulusan. Dan sekarang apa? Bom melawan Odessa? Artileri melawan Odessa? Rudal melawan Odessa?” lanjutnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
“Ini akan menjadi kejahatan perang. Itu akan menjadi kejahatan sejarah.”
Baca juga: Ukraina: Rusia Tingkatkan Serangan di Daerah Permukiman
Baca juga: Zelensky Laporkan Rusia Ke Pengadilan Tinggi PBB, Rusia Berkilah Serang Ukraina Hindari Genosida
Rusia tidak segera menanggapi klaim Zelensky.
Seperti diketahui, Rusia telah melancarkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 kemarin.
Ukraina dikepung Rusia dari tiga penjuru, udara, laut, dan darat.
Sejak itu, pasukan Rusia membuat kemajuan.
Rusia menguasai kota Kherson dan mengepung pelabuhan Mariupol, tetapi Odessa sejauh ini selamat.
Baca juga: Roskomsvoboda Laporkan Rusia Blokir Situs Berita yang Meliput Perang di Ukraina
Baca juga: Presiden Biden Minta DPR AS Setujui Pencairan Bantuan 10 Miliar Dolar Untuk Ukraina
Sekitar satu juta orang tinggal di Odessa.
Odessa dikenal sebagai pelabuhan kosmopolitan di pantai selatan Ukraina dengan penutur bahasa Ukraina dan Rusia serta minoritas Bulgaria dan Yahudi.
Kemajuan Rusia dari Krimea yang diduduki sebagian telah berbelok ke timur untuk bergabung dengan separatis yang didukung Rusia dan untuk merebut pelabuhan Mariupol di Laut Azov.
Tetapi sebagian pasukan juga menuju ke barat ke Kherson, di jalan menuju Odessa.
Baca juga: POPULER Internasional: Mayjen Rusia Tewas | Helikopter Rusia Hancur Terkena Rudal Pertahanan Ukraina
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari Ke-12, Ini Peristiwa yang Terjadi
Kota ini juga dekat dengan perbatasan Moldova dan wilayah Transnistria yang disengketakan.