News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hari ke-13 Invasi Rusia ke Ukraina: Pasukan Putin Luncurkan Ratusan Rudal di Cherhihiv

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran yang dirilis di halaman Facebook Kementerian Dalam Negeri Ukraina pada 1 Maret 2022 menunjukkan asap setelah serangan rudal yang menargetkan pusat televisi ibukota Ukraina di Kyiv. (Photo by UKRAINIAN INTERIOR MINISTRY PRESS SERVICES / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman kejadian penting dalam invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-13, Selasa (8/3/2022).

Rusia membuka koridor kemanusiaan di lima kota di Ukraina, yaitu Cherhihiv, Kharkiv, Mariupol, Kyiv, dan Sumy.

Keputusan ini diambil usai Ukraina sempat menolak tawaran Rusia yang akan menampung para pengungsi di negaranya dan Belarus.

Kendati demikian, Rusia masih terus melancarkan serangannya.

Seorang pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya 13 orang tewas setelah serangan udara Rusia menghantam sebuah pabrik roti di Ukraina utara.

Baca juga: Rusia Ancam akan Tutup Pipa Gas Utama ke Jerman: Larangan Minyak Rusia Bisa Sebabkan Bencana Besar

Baca juga: Daftar Negara yang Dianggap Rusia Tak Bersahabat: Kanada, Inggris, AS, hingga Jepang

Dikutip dari AlJazeera, berikut ini rangkuman invasi Rusia ke Ukraina hari ke-13:

Koridor Kemanusiaan

Seorang wanita dan seorang gadis duduk di tempat tidur kamp di titik akomodasi sementara untuk pengungsi Ukraina di sebuah sekolah dasar di Przemysl, Polandia timur, pada 26 Februari 2022, setelah invasi Rusia ke Ukraina. - PBB mengatakan lebih dari 50.000 orang Ukraina telah meninggalkan negara itu dalam dua hari terakhir, menyerukan "akses tanpa hambatan yang aman" untuk operasi bantuan. Aliran orang dengan mobil dan berjalan kaki terlihat menyeberang ke Hongaria, Polandia dan Rumania sementara ratusan orang berkemah di stasiun kereta api di kota perbatasan Polandia, Przemysl. (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP) (AFP/WOJTEK RADWANSKI)

Moskow membuka koridor kemanusiaan di lima kota di Ukraina: Cherhihiv, Kharkiv, Mariupol, Kyiv, dan Sumy, untuk memungkinkan warga mengungsi ke tempat lebih aman.

Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, mengatakan pada Selasa, warga sipil akan mulai meninggalkan Sumy dan Irpin.

Sebelumnya, Rusia telah mengumumkan rencana untuk gencatan senjata dan pembukaan "koridor kemanusiaan" untuk membiarkan warga sipil di kota-kota Ukraina yang terkepung, mengungsi ke wilayah pilihan mereka.

Keputusan ini diambil setelah Ukraina menolak rencana Rusia yang sebelumnya mengusulkan rute evakuasi sebagian besar ke Rusia dan sekutunya, Belarus.

Serangan di Kota-kota Besar

Pasukan Rusia telah meluncurkan ratusan rudal dan serangan artileri, serta menjatuhkan bom di daerah pemukiman Cherhihiv, sebuah kota di utara Kyiv, kata pejabat Ukraina.

Mykolaiv, yang berada di selatan Kharkiv, juga diserang.

Pasukan Ukraina tengah berjuang mempertahankan Odessa, kota pelabuhan terbesar di Ukraina, dari kapal-kapal Rusia.

Tapi, pasukan lapis baja Rusia yang berada di sekitar Kyiv, tetap berhenti tak membuat kemajuan.

Baca juga: 8 Nama Elite Rusia yang Dikenai Sanksi, Ada Juru Bicara hingga Sekutu Dekat Putin

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Picu Ketidakstabilan Perdagangan hingga Kegiatan Ekspor China

Lebih Banyak Pembicaraan

Negosiator Rusia mengatakan mereka tak punya perkembangan positif untuk dilaporkan, setelah pembicaraan dengan Ukraina.

Mereka juga memperingatkan Ukraina untuk tidak mengharapkan hasil dari putaran berikutnya.

Pembicaraan itu "tidak mudah", ujar Vladimir Medinsky.

Putaran keempat pembicaraan akan berlangsung secepatnya, kata Rusia.

Para menteri luar negeri Rusia dan Ukraina diperkirakan akan bertemu di Turki pada Kamis (10/3/2022).

Korban Tewas

Anggota layanan Ukraina terlihat di lokasi pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, pada pagi hari 26 Februari 2022, menurut personel layanan Ukraina di tempat kejadian. - Tentara Ukraina memukul mundur serangan Rusia di ibu kota, kata militer pada 26 Februari setelah Presiden Volodymyr Zelensky yang membangkang bersumpah bahwa negaranya yang pro-Barat tidak akan ditundukkan oleh Moskow. Ini dimulai pada hari ketiga sejak pemimpin Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh yang telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Intelijen militer Ukraina mengklaim mereka telah membunuh seorang jenderal Rusia di dekat kota Kharkiv yang terkepung.

Namun, kementerian pertahanan Rusia tidak bisa segera dihubungi untuk mengonfirmasi kebenaran tersebut.

Ukraina mengatakan pasukannya telah membunuh lebih dari 11.000 tentara Rusia.

Baca juga: Kapal Tanker Minyak SCF Milik Rusia Dilarang Berlabuh di Kanada

Baca juga: Berita Foto : Cegah Pasukan Rusia Masuki Kyiv, Warga Pasang Barikade Tank

Sementara itu, Rusia telah mengonfirmasi sekitar 500 kerugian.

Dari kedua belah pihak, tak ada yang mengungkapkan korban Ukraina.

Sedikitnya sembilan orang, termasuk dua anak-anak, tewas dalam serangan udara "musuh" di kota Sumy, sekitar 350 kilometer di timur Kyiv, kata layanan penyelamatan Ukraina kepada AFP.

Krisis Minyak

Rusia memperingatkan bahwa harga minyak bisa melonjak menjadi 300 dolar AS per barel.

Negara beruang merah juga bicara kemungkinan mereka akan menutup pipa gas utama ke Jerman jika Barat menghentikan impor minyak, sebagai bentuk sanksi atas invasi ke Ukraina.

Perusahaan gas alam Rusia, Gazprom, melanjutkan pengiriman gas melalui Ukraina dengan volume yang sama yaitu 109,5 juta meter kubik per hari, lapor kantor berita RIA Novosti.

Bantuan untuk Ukraina

Bank Dunia menyetujui pinjaman dan hibah senilai 723 juta dolar AS untuk Ukraina yang akan ditransfer dalam beberapa hari ke depan.

Negosiator kongres AS mendekati kesepakatan untuk memberi Ukraina miliaran dolar dalam bantuan darurat.

Gedung Putih meminta 10 miliar dolar AS.

Krisis Pengungsi

Pengungsi dari Ukraina berbaris untuk masuk ke Polandia melalui penyeberangan perbatasan di Medyka, di Polandia timur pada 28 Februari 2022. - Secara keseluruhan, lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak penguasa era Soviet Moskow melancarkan invasi skala penuh pada 24 Februari, dengan lebih dari setengahnya melarikan diri ke negara tetangga Uni Eropa dan anggota NATO Polandia, PBB mengatakan pada 28 Februari 2022. (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP) (AFP/WOJTEK RADWANSKI)

Serangan udara Rusia menghantam sebuah pabrik roti di Ukraina utara dan menewaskan sedikitnya 13 warga sipil, kata pejabat Ukraina.

Sebanyak lima juta orang Ukraina dapat melarikan diri dari negara itu jika invasi Rusia berlanjut, kata diplomat tinggi UE, sementara badan pengungsi PBB mengatakan setidaknya 1,7 juta telah pergi sejauh ini.

Dampak Internasional pada Makanan

Jerman akan menjadi tuan rumah pertemuan virtual para menteri pertanian dari negara-negara G7 pada Jumat (11/3/2022), untuk membahas dampak invasi Rusia terhadap keamanan pangan global dan cara terbaik untuk menstabilkan pasar pangan, kata pemerintah.

Estee Lauder Menangguhkan Kegiatan di Rusia

Estee Lauder Companies Inc telah memutuskan untuk menangguhkan semua kegiatan komersial di Rusia, termasuk menutup semua tokonya di negara itu.

Perusahaan yang berbasis di New York, yang menjual produk kosmetik dan perawatan kulit, juga akan menangguhkan situs merek dan pengiriman ke pengecernya di Rusia, tambahnya.

Baca juga: Dubes Rusia: Operasi Militer Khusus Bukan untuk Melawan Rakyat Ukraina

Baca juga: Presiden Ukraina Serukan Boikot Minyak Rusia, Eropa Menolak, Kremlin Peringatkan soal Kenaikan Harga

Pengungsi Ukraina Capai 2 Juta jiwa

Pengungsi dari Ukraina terlihat beristirahat di titik penerimaan sementara yang diselenggarakan di stasiun kereta api utama di Przemysl, di Polandia timur pada 28 Februari 2022. - Secara keseluruhan, lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak penguasa era Soviet Moskow meluncurkan serangan penuh. invasi skala besar pada 24 Februari, dengan lebih dari setengahnya melarikan diri ke negara tetangga Uni Eropa dan anggota NATO Polandia, kata PBB pada 28 Februari 2022. (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP) (AFP/WOJTEK RADWANSKI)

Jumlah pengungsi dari Ukraina bertambah hingga mencapai dua juta orang, menurut laporan PBB.

Badan pengungsi PBB mengonfirmasi angka itu pada Selasa (8/3/2022) pagi, seperti diberitakan oleh NBC News.

PBB menyoroti jumlah pengungsi ini sebagai krisis kemanusiaan yang paling besar sejak Perang Dunia II.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia tidak memiliki rencana untuk meninggalkan negaranya yang dilanda perang.

"Saya tinggal di Kyiv," kata Zelenskyy dalam pidato video Senin (7/3/2022) malam.

"Tidak bersembunyi dan aku tidak takut pada siapa pun. Selama itu yang dibutuhkan untuk memenangkan perang ini!"

Rusia dan Ukraina sepakat untuk mengevakuasi warga sipil Selasa (8/3/2022) dari kota Sumy, di timur laut.

Pejabat Ukraina mengatakan proses itu telah dimulai, setelah serangan udara Rusia yang mematikan pada Senin (7/3/2022) malam.

Saat ini evakuasi dari Sumy dan Irpin sedang berlangsung, setelah Rusia mengumumkan gencatan senjata lagi, dikutip dari Al Jazeera.

Seorang anak melihat warga yang mengungsi dari kota Irpin, barat laut Kyiv, selama pengeboman dan pengeboman besar-besaran pada 5 Maret 2022, sepuluh hari setelah Rusia melancarkan invasi militer ke Ukraina. (Aris Messinis / AFP)

Pejabat Ukraina mengatakan warga sipil sedang dievakuasi dari daerah terkepung Irpin, dekat ibukota, Kyiv, dan timur laut Sumy.

Rusia telah mengumumkan gencatan senjata lagi dan mengatakan serangkaian koridor kemanusiaan telah dibuka.

Moskow mengatakan pengungsi akan diizinkan untuk melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang lebih aman di Ukraina, setelah Kyiv menolak rencana sebelumnya untuk menyalurkan warga sipil ke Rusia dan Belarus.

Kepala pengungsi PBB mengatakan jumlah orang yang melarikan diri dari serangan Rusia telah mencapai dua juta.

Konvoi 20-30 mobil pribadi berangkat dalam gelombang, kata Gubernur Sumy Oblast, Dmytro Zhyvytsky, dalam komentar yang disiarkan televisi.

Dia menambahkan, sekitar seribu mahasiswa asing termasuk di antara mereka yang juga telah meninggalkan kota.

Dikutip dari Al Jazeera, para pengungsi menuju ke negara tetangga Polandia, sementara Hongaria dan Slovakia telah menyambut masing-masing lebih dari 190 ribu dan 140 ribu pengungsi.

Mereka yang ingin pergi dari sisi Eropa negara itu melintasi perbatasan darat ke Finlandia atau negara-negara Baltik (Latvia, Estonia dan Lithuania).

Pengungsi yang tidak memiliki visa Eropa pergi ke Georgia, Armenia dan Turki.

“Banyak orang Rusia telah tiba di Georgia dalam beberapa hari terakhir,” tulis jurnalis Boris Grozovski di halaman Facebook-nya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengungsi Capai 2 Juta Jiwa, Ukraina Evakuasi Warga Sumy saat Rusia Umumkan Gencatan Senjata

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Yunita Rahmayanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini