Mereka juga mengantisipasi pemboman berkelanjutan dan kemungkinan puluhan ribu tentara berbaris di kota-kota besar Ukraina.
Baca juga: Momen Tentara Ukraina Menikah di Tengah Invasi Rusia, Masih Pakai Seragam Militer
Baca juga: Imbas Invasi ke Ukraina, Warga Rusia Terancam Tak Bisa Mengakses Internet
Lantas, bagaimana dengan kekuatan perang Ukraina?
Pada akhir Februari lalu, Presiden AS Joe Biden menginstruksikan Departemen Luar Negeri AS untuk mengirim senjata tambahan senilai $350 juta (sekira Rp 5 triliun) ke Ukraina.
Pentagon mengatakan, senjata itu termasuk baju anti-besi, senjata ringan, pelindung tubuh dan berbagai amunisi untuk mendukung pertahanan Ukraina.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan, sistem anti-pesawat juga termasuk.
Ukraina juga meminta senjata anti-tank Javelin dan rudal Stinger untuk menembak jatuh pesawat.
(Tribunnews.com/Maliana)
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina