Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah memperoleh dokumen rahasia yang membuktikan Ukraina merencanakan serangan di bulan Maret, terhadap separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.
Kementerian menerbitkan enam halaman dokumen yang menunjukkan Kyiv merencanakan serangan militer di daerah pemberontak yang didukung Rusia di Donbas.
Tetapi, klaim tersebut tak dapat diverifikasi secara independen.
Baca juga: China Tuding AS dan NATO Terus Provokasi Konflik Rusia Vs Ukraina
Baca juga: Ukraina Kembali Meminta Pertukaran Kripto Blokir Layanan ke Pengguna Warga Rusia
Korban Tewas
Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan sejauh ini telah memverifikasi 1.335 korban sipil di Ukraina, termasuk 474 tewas dan 861 terluka.
Tetapi, jumlah sebenarnya kemungkinan akan lebih tinggi.
Ukraina mengatakan pasukannya telah membunuh lebih dari 11.000 tentara Rusia.
Rusia telah mengonfirmasi sekitar 500 kerugian.
Sanksi
Inggris meluncurkan sanksi penerbangan baru yang memberinya kekuatan untuk menahan setiap pesawat Rusia.
Inggris melarang ekspor penerbangan atau barang terkait ruang angkasa ke Rusia.
Larangan AS atas impor minyak Rusia mendorong kenaikan harga minyak lebih lanjut.
Harga telah melonjak lebih dari 30 persen sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Baca juga: Harga Pupuk Dikhawatirkan Ikut Melonjak Jika Perang Rusia-Ukraina Berlarut-larut
Baca juga: Rusia dan Ukraina Gencatan Senjata 12 Jam, Koridor Kemanusiaan Dibuka di Beberapa Kota
Efek Ekonomi