News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kalahkan AS, Rusia Kini Negara dengan Angkatan Perang Terbesar Kedua Sejagat, Ada 2,3 Juta Tentara

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tinjauan seremonial personel Resimen Pasukan Terjun Payung ke-104 Rusia, Divisi Pskov dari Pasukan Serangan Lintas Udara pada Maret 2020.

TRIBUNNEWS.COM – Rusia kini menjadi negara dengan angkatan perang terbesar kedua di dunia.

Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu baru saja mengalahkan AS dalam hal jumlah personel militer aktif.

Jumlah personel Rusia naik setelah Putin pada hari Senin, (16/9/2024), mengeluarkan dekrit yang isinya penambahan personel menjadi 2.389.130. Dari jumlah itu, sebanyak 1,5 juta di antaranya adalah personel aktif.

Sebelumnya, jumlah personel Rusia adalah 2.209.130. Sebanyak 1.320 di antaranya adalah personel aktif.

Penambahan personel itu membuat Rusia berada di atas AS. Rusia hanya kalah oleh Tiongkok yang memiliki sekitar 2 juta personel aktif.

Dikutip dari Sputnik News, berikut data lima negara dengan personel aktif terbanyak.

1. Tiongkok: 2,035 juta

2. Rusia: 1,5 juta

3. India: 1,455 juta

4. AS: 1,428 juta

5. Korea Utara: 1,32 juta

Baca juga: Vladimir Putin Disebut Minta Petunjuk Dukun Mongolia soal Penggunaan Senjata Nuklir

Menurut Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, pada paruh pertama tahun ini sudah ada sekitar 190.000 warga negara yang mendaftar sebagai personel militer.

Rusia hadapi ancaman baru

Rusia kini menghadapi ancaman baru karena kini Barat berencana akan mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh Barat untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin langsung meluncurkan operasi antiteror di tiga wilayah perbatasan yang berbatasan dengan Ukraina, yakni wilayah Belgorod, Bryansk, dan Kursk untuk memastikan keselamatan warga sipil pasca ekspansi ratusan tentara Ukraina ke Kursk. (NDTV)

Pembahasan mengenai izin itu dilakukan saat rapat antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Akan tetapi, pada akhirnya belum pengumuman mengenai persoalan itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini