Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang setidaknya sudah menghabiskan dana sekitar 31,1 triliun yen untuk anggaran rekonstruksi Jepang Timur khusus daerah yang dihantam gempa besar dan tsunami 11 tahun lalu (11 Maret 2022).
Anggaran tersebut dikeluarkan pada tahun fiskal sebelumnya, yang berfokus pada pemeliharaan perangkat keras seperti jalan, tembok laut, pemulihan lahan pertanian, dan pengembangan lahan perumahan.
"Pemerintah pusat telah memposisikan lima tahun dari tahun ini sebagai "masa rekonstruksi/penciptaan kedua", dan anggaran Badan Rekonstruksi digunakan untuk sekitar 80 persen dari rekonstruksi/regenerasi dari bencana nuklir. Sisanya dikhususkan untuk perawatan mental, industri, dan revitalisasi para korban," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (11/3/2022).
Meskipun pemeliharaan perangkat keras telah selesai, pemanfaatannya masih berlangsung.
Skala anggaran telah berkurang secara signifikan dari tahun ini, dan anggaran awal Badan Rekonstruksi untuk tahun baru adalah sekitar 579 miliar yen.
Jumlah ini kurang dari 20 persen dari tahun fiskal 2013 ketika rekonstruksi berjalan lancar.
Apakah dukungan yang diperlukan akan terus diberikan ke daerah yang terkena dampak? Tantangannya tidak ada habisnya.
Baca juga: Hari Ini Warga Jepang Peringati 11 Tahun Gempa Besar dan Tsunami di Jepang Timur
Sudah 11 tahun sejak Gempa Besar Jepang Timur, yang menyebabkan 22.207 orang tewas dan hilang secara nasional, termasuk kematian terkait.
Mulai tahun ini, fokus rekonstruksi telah bergeser ke dukungan untuk daerah yang terkena dampak kecelakaan nuklir dan perawatan mental bagi para korban, dan anggaran rekonstruksi telah menurun secara signifikan.
Jumlah kematian terkait terus meningkat, dan dengan jumlah pengungsi melebihi 30.000 secara nasional, dukungan untuk daerah terkait bencana semakin berkurang.
Jepang telah menetapkan 10 tahun sejak gempa bumi sebagai salah satu tonggak rekonstruksi, dan tahun ini upacara peringatan yang disponsori pemerintah akan diadakan.
Perdana Menteri Fumio Kishida akan berpartisipasi dalam upacara peringatan yang diselenggarakan oleh Prefektur Fukushima, Jumat (11/3/2022 hari ini.
Menurut kepolisian Jepang, per 10 Maret 2022 mencatatkan angka 15.900 orang tewas langsung akibat gempa dan 2.523 orang hilang, namun jumlah kematian terkait telah meningkat 11 orang di Prefektur Fukushima tahun ini.
Dari jumlah tersebut, 7 orang tersertifikasi di 6 kota dan desa yang memiliki daerah sulit dipulihkan, dengan total 1.268 orang sejak gempa.
Jumlah ini jauh melebihi 198 orang yang meninggal secara langsung.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.