TRIBUNNEWS.COM – Ukraina menuduh Rusia di bawah Vladimir Putin melakukan "tindakan terorisme nuklir" pada Kamis karena mengebom Institut Fisika dan Teknologi Kharkiv.
Inspektorat Pengaturan Nuklir Negara Ukraina mengatakan Rusia membom fasilitas penelitian nuklir untuk kedua kalinya Kamis dalam waktu kurang dari seminggu.
"Sekali lagi, Federasi Rusia telah melakukan tindakan terorisme nuklir !!!" katanya dalam sebuah pernyataan di situs webnya dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Badan tersebut mengatakan lokasi pengeboman baru-baru ini diisi dengan "bahan bakar nuklir segar."
Baca juga: UPDATE: AS akan Gelontorkan Bantuan Rp194 M, Pasukan Rusia di Dekat Kyiv, 549 Warga Ukraina Tewas
Bom Rusia telah meratakan sebagian besar Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.
Serangan biologis atau kimia Rusia di Ukraina tidak serta merta dianggap sebagai "garis merah" yang dilintasi oleh Vladimir Putin, kata Gedung Putih, Kamis.
Pasukan Rusia terus merangsek dan kini telah bergerak tiga mil lebih dekat ke Kyiv, meski demikian serdadu Ukraina tetap melakukan perlawanan untuk mengusir mereka dari ibu kota.
“Kami melihat pasukan Rusia terus memajukan pasukan mereka, mereka benar-benar berada di dua garis paralel di sana, dan kami menilai bahwa paling utara dari dua garis itu, garis terdekat telah mencapai sekitar 40 kilometer timur Kyiv,” kata pejabat Amerika Serikat itu dilansir CNN.
Baca juga: Pembicaraan Ketiga Ukraina dan Rusia Berakhir, Gagal Tak Sesuai Harapan Moskow dan Kyiv
Pejabat itu juga mengatakan bahwa "Ukraina melawan dengan sangat, sangat baik di sekitar Kyiv."
“Akan sangat sulit untuk memprediksi dengan pasti berapa lama waktu yang dibutuhkan Rusia untuk bergerak lebih dekat ke kota, dan akhirnya masuk ke sana,” menurut seorang reporter Stars and Stripes pada briefing tersebut.
Sementara itu Rusia pada hari Kamis menuduh Amerika Serikat mendanai penelitian pengembangan senjata biologis di Ukraina, ketika Moskow meningkatkan kampanyenya untuk menguasai kota-kota utama Ukraina.
Senjata Biologis
Sementara juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan dalam sebuah pengarahan yang disiarkan televisi bahwa "tujuan dari ini - dan penelitian biologis lain yang didanai Pentagon di Ukraina - adalah untuk membangun mekanisme penyebaran diam-diam dari patogen mematikan."
Menurut Moscow Times, Konashenkov mengklaim kementerian telah memperoleh dokumen yang merinci kegiatan militer-biologis AS di Ukraina, termasuk transfer biomaterial Ukraina ke luar negeri.