TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut 31 kelompok taktis batalion Rusia kini tidak mampu lagi bertempur.
"Pasukan Rusia menderita kerugian besar," ujarnya dalam sebuah pidato Sabtu (12/3/2022) siang waktu setempat, mengutip The Guardian.
"Kita bahkan sekarang dapat berbicara tentang pukulan terbesar bagi pasukan Rusia dalam puluhan tahun."
Zelensky mendesak Rusia untuk melakukan gencatan senjata, untuk memungkinkan dilakukannya evakuasi dilanjutkan di kota pelabuhan Mariupol.
Sang presiden juga menuntut pembebasan segera Ivan Fedorov, Wali Kota kota Melitopol di selatan Ukraina, yang menurut Ukraina diculik oleh pasukan Rusia.
Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui seputar Tuduhan Rusia soal Senjata Biologi, Ini yang Sebenarnya Terjadi
Baca juga: Italia Sita Salah Satu Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Milik Oligarki Rusia
Zelensky mengatakan terus-menerus berbicara dengan mitra internasional Ukraina tentang situasi dengan Wali Kota Melitopol.
"Kami mengimbau semua pemimpin dunia yang berbicara dengan Moskow – Prancis, Jerman, Israel, dan lainnya."
Sebelumnya, lebih dari 2.000 turun ke jalan dalam protes di depan balai kota di kota Melitopol setelah dugaan penangkapan Wali Kota Ivan Fedorov oleh pasukan Rusia.
Pihak berwenang Ukraina menuduh Rusia melanggar hukum internasional dengan menculik Wali Kota Melitopol, kota yang berada di bawah kendali Rusia.
Update Invasi Rusia Hari ke-17
Sementara itu, dilansir The Guardian ini serangkaian peristiwa yang terjadi di hari ke-17 invasi Rusia.
- Gambar satelit menunjukkan pasukan Rusia semakin dekat ke Kyiv dan tampaknya menembakkan artileri ke daerah pemukiman, lapor Reuters.
Sirene serangan udara terdengar di Kyiv pada dini hari Sabtu pagi, dan ada laporan tentang penembakan besar-besaran.
Pasukan Rusia membombardir kota-kota di seluruh negeri pada hari Jumat dan tampaknya berkumpul kembali untuk kemungkinan serangan di Kyiv.