"Hingga saat ini, 2.187 warga Mariupol tewas akibat serangan Rusia," ujar dewan lokal Mariupol di akun Telegram resminya, dilansir AlJazeera.
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-19, Berikut Peristiwa yang Terjadi
Sejak invasi pertama pada 24 Februari 2022, tambahnya, pasukan Rusia telah menjatuhkan sekitar 100 bom di Mariupol, termasuk 22 bom dalam 24 jam sebelumnya.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan kota itu telah menjadi sasaran pemboman tanpa henti sejak pasukan Rusia mengepungnya pada 2 Maret.
Sejak itu, sekitar 400.000 orang yang tinggal di Mariupol tidak memiliki akses ke air, makanan, dan obat-obatan.
Pemanas, layanan telepon – dan listrik di banyak daerah – telah diputus.
“Situasinya telah menjadi bencana selama berhari-hari,” kata Jason Straziuso dari ICRC kepada Al Jazeera.
“Bahkan tim kami mengambil air dari sungai … tetapi bagaimana semua orang (bisa) melakukannya … terutama jika Anda sudah tua?”
Straziuso mengatakan anggota timnya hanya makan satu kali sehari demi menghemat persediaan.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (13/3/2022), ICRC memperingatkan waktu sudah "habis" bagi mereka yang terjebak di kota.
“Sejarah akan melihat kembali apa yang sekarang terjadi di Mariupol jika tidak ada kesepakatan yang dicapai oleh kedua pihak secepat mungkin.”
Presiden ICRC, Peter Maurer, meminta semua pihak yang terlibat dalam pertempuran untuk “menempatkan kepentingan kemanusiaan terlebih dahulu”.
Baca juga: Rusia-Ukriana Terus Gelar Dialog, Kedua Delegasi Optimis Segera Capai Kesepakatan
Baca juga: Rusia Tembakkan 30 Rudal ke Perbatasan Polandia Setelah Ancam Serang Pengiriman Senjata ke Ukraina
ICRC mengatakan “perjanjian yang konkret, tepat, dan dapat ditindaklanjuti” diperlukan tanpa penundaan sehingga warga sipil yang ingin pergi dapat mencapai keselamatan, dan bantuan dapat menjangkau mereka yang tinggal.
Moskow telah berulang kali membenarkan serangannya di Ukraina, dengan mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan "operasi militer khusus" yang menyerang sasaran militer.
Pekan lalu, Kyiv menuduh Rusia membom rumah sakit anak-anak dan bangsal bersalin dan menewaskan tiga orang.