TRIBUNNEWS.COM - Seorang pilot Rusia tengah menjadi sorotan di media sosial lantaran mengecam serangan negaranya di Ukraina.
Kecaman sang pilot terekam dalam video dan diunggah oleh banyak akun di media sosial, dikutip Tribunnews dari NDTV.
Satu di antara yang mengunggah ulang video tersebut adalah diplomat Ukraina, Olexander Scherba.
Dalam video tersebut, sang pilot memberitahu kepada para penumpang sebelum pesawat lepas landas.
Ia mengecam aksi Rusia dan menyebut serangan Rusia terhadap Ukraina adalah kejahatan.
Baca juga: Pemerintah China Tuduh AS Berbohong, Tepis Isu Rusia Minta Bantuan Invasi ke Ukraina
Baca juga: Serangan Rusia di Wilayah Perbatasan Polandia Dianggap Ancaman Bagi NATO
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah pengumuman dalam bahasa Inggris dan Rusia.
Setelahnya, sang pilot tersebut mendapatkan tepuk tangan dari para penumpang.
Sontak, video sang pilot tersebut langsung menjadi viral di media sosial.
Bahkan, diplomat Ukraina Olexander Scherba menyebut sangat menghargai keberanian yang ditunjukkan sang pilot.
Dalam postingannya di Twitter, Scherba mengutip sebagian perkataan sang pilot kepada para penumpang.
"Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, ini kapten Anda yang berbicara. Selamat datang di Antalya. Terima kasih telah terbang bersama 'Pobeda'. Juga, dari saya pribadi: perang dengan Ukraina adalah kejahatan..," ujar sang pilot.
Scherba pun menyebut sang pilot membuat pernyataan yang sangat berani.
"Pilot ini bekerja untuk Pobeda, anak perusahaan maskapai penerbangan Rusia Aeroflot," menurut Scherba.
"Rusia membutuhkan lebih banyak orang pemberani seperti pilot ini," ujar seorang netizen di Twitter.
Ia juga menuliskan hashtag populer seperti #StandWithUkraine sambil mengagumi keberanian yang ditunjukkan oleh pilot.
Baca juga: Pertempuran Sengit di Irpin, Pasukan Ukraina Menembak ke Segala Arah untuk Menghalau Rusia
Baca juga: Jika Zona Larangan Terbang Tidak Diperkenalkan di Ukraina Rudal Rusia akan Hantam Negara-negara NATO
Namun, beberapa netizen justru mengkhawatirkan keselamatan sang pilot.
"Bahkan jika dia melarikan diri tanpa berniat untuk kembali, masih merupakan hal yang berani untuk dilakukan (karena saya yakin dia memiliki keluarga di rumah)," ujar seorang netizen lainnya.
"Apa pun pendapat Anda tentang situasi ini, pilot ini dan orang lain seperti dia menempatkan diri mereka dalam risiko nyata untuk penyiksaan dan kematian."
"Rusia memenjarakan orang yang berbicara, dan mereka diketahui membuat orang kelaparan sampai mati. Putin sendiri telah mengatakan para pembangkang harus kelaparan," ujar netizen yang lain.
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-19
Perang yang berlangsung di Ukraina memasuki hari ke-19, Senin (14/3/2022).
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Kamis (24/2/2022), jutaan warga Kyiv dari berbagai kota mengungsi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali mendesak NATO untuk menerapkan zona larangan terbang.
Pada hari ini, pembicaraan antara Rusia dan Ukraina berlangsung melalui pertemuan virtual.
Berikut ini Tribunnews.com rangkum peristiwa yang terjadi dalam konflik Rusia Vs Ukraina di hari ke-19, dikutip dari The Guardian.
- Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bertanggung jawab atas serangan roket di Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan, sebuah pangkalan militer, di dekat perbatasan Polandia pada Minggu (13/3/2022).
- Korban tewas akibat serangan itu naik menjadi 35 orang.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut tindakan Rusia barbar.
Dia mengatakan serangan tersebut sebagai ujian bagi seluruh umat manusia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengutuk serangan itu , dengan mengatakan kebrutalan harus dihentikan.
Baca juga: Angkatan Laut Rusia Blokade Pesisir Laut Hitam, Putus Akses Perdagangan Maritim Ukraina
- Presiden Ukraina Zelensky kembali mendesak NATO untuk menerapkan zona larangan terbang.
“Jika Anda tidak menutup langit kami, hanya masalah waktu sebelum roket Rusia jatuh di wilayah Anda, di wilayah NATO,” katanya.
- Financial Times melaporkan bahwa Rusia memesan peralatan militer China sejak awal invasi.
Permintaan tersebut telah memicu ketakutan di Gedung Putih bahwa Beijing dapat membantu Rusia dan merusak upaya Barat di Ukraina.
Juru bicara kedutaan AS di China mengatakan mereka belum mendengar tentang permintaan itu dan bahwa "situasi saat ini di Ukraina memang membingungkan".
Baca juga: PBB: Hampir 2,7 Juta Orang Telah Melarikan Diri dari Ukraina
- Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan akan bertemu dengan diplomat top China, Yang Jiechi, di Roma pada Senin (14/3/2022).
Sullivan memperingatkan bahwa Beijing akan "benar-benar" menghadapi konsekuensi jika membantu Moskow menghindari sanksi atas invasi ke Ukraina.
- Sullivan juga mengatakan Rusia akan membayar "harga yang mahal" untuk serangan senjata kimia.
- Instagram dilaporkan down di Rusia.
Baca juga: Amerika Serikat Gelontorkan 200 Juta Dolar AS untuk Bantu Ukraina Hadapi Rusia
- Kepala eksekutif perusahaan pengenalan wajah kontroversial Clearview AI mengatakan kementerian pertahanan Ukraina telah mulai menggunakan layanannya, menurut Reuters.
Kementerian diberi akses gratis ke Clearview AI – perangkat lunak pengenalan wajah kontroversial yang menggores gambar dari media sosial dan platform lain – untuk digunakan selama perang.
- Pembicaraan antara Rusia dan Ukraina akan dilanjutkan melalui tautan video pada Senin (14/3/2022).
Konfirmasi putaran pembicaraan berikutnya datang setelah kedua belah pihak mengatakan mereka membuat kemajuan dalam negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri lebih dari dua minggu pertempuran antara tentara Rusia dan Ukraina.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Maliana/Andari Wulan Nugrahani)