News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Larangan Pakai Hijab Makin Kuat di India, Pengadilan Tolak Petisi Para Muslim, Aktivis Prihatin

Penulis: garudea prabawati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Protes para muslimah dan muslim menyebar di seluruh India. (Tangkap layar YouTube BBC News)

TRIBUNNEWS.COM - Pengadilan India pada Selasa (15/3/2022) menguatkan larangan mengenakan jilbab para muslimah baik di sekolah hingga universitas.

Hal tersebut terjadi di negara bagian Karnataka selatan.

Keputusan tersebut pun disebut dapat menjadi preseden bagi negara bagian India lain yang memiliki minoritas Muslim yang besar.

Disebutkan larangan penggunaan hijab pada bulan lalu di Karnataka memicu protes oleh beberapa siswa dan orang tua Muslim.

Namun protes tersebut pun diprotes balik oleh para siswa Hindu.

Baca juga: Terancam Sanksi AS, India Kaji Ulang Sistem Alutsista Rusia

Tentu saja hal tersebut juga menyedot kritik banyak pihak.

Dikutip Tribunnews dari Reuters, para pengkritik larangan larangan tersebut mengatakan itu adalah cara lain untuk meminggirkan komunitas Muslim yang menyumbang sekitar 13% dari 1,35 miliar penduduk India yang mayoritas Hindu.

"Kami berpendapat bahwa mengenakan jilbab oleh wanita Muslim tidak menjadi bagian dari praktik keagamaan yang penting dalam keyakinan Islam," kata Ketua Hakim Ritu Raj Awasthi dari Pengadilan Tinggi Karnataka dalam putusannya.

Dia mengatakan pemerintah memiliki kekuatan untuk mengamanatkan pedoman yang seragam, menolak berbagai petisi yang menentang larangan di mana diperintahkan oleh Karnataka.

Protes para muslimah dan muslim menyebar di seluruh India. (Tangkap layar YouTube BBC News) ((Tangkap layar YouTube BBC News))

“Kami berpendapat bahwa pemberian seragam sekolah hanyalah pembatasan yang wajar secara konstitusional yang tidak dapat ditentang oleh siswa,” kata Awasthi.

Ayesha Imthiaz, seorang mahasiswa muslim, sarjana tahun ketiga di distrik Karnataka di Udupi mengatakan dia akan keluar dari perguruan tinggi yang dibantu pemerintah atau memilih kursus korespondensi.

Dia mengatakan rekan-rekan Muslimnya yang lain pun berencana untuk melakukan hal yang sama.

"Kami tidak bisa melepas hijab, kami tidak akan melepas hijab," katanya.

Sementara itu dikutip dari NPR, menjelang putusan dari pengadilan tersebut, pemerintah Karnataka melarang pertemuan besar selama seminggu di ibu kota negara bagian Bengaluru.

Baca juga: Pengadilan India Tegakkan Aturan Larangan Memakai Jilbab di Sekolah dan Perguruan Tinggi

Baca juga: India Minta Maaf, Pasukannya Tak Sengaja Meluncurkan Rudal dan Jatuh di Wilayah Pakistan

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini