News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Inggris: Pasukan Rusia Mulai Kekurangan Makanan dan Kehabisan Bahan Bakar

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konvoi panjang militer Rusia di dekat Kiev, Ukraina. (Maxar Technologies / Tangkap Layar CNN)

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia menghadapi kekurangan makanan dan bahan bakar di tengah invasi ke Ukraina, menurut penilaian intelijen mililter Ingris.

Laporan terbaru menunjukkan tentara Vladimir Putin dipaksa mengalihkan "sejumlah besar" pasukan untuk mempertahankan jalur pasokannya, daripada melanjutkan serangan, kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Serangkaian laporan dalam beberapa hari terakhir dari intelijen barat, mengatakan invasi sengit Rusia pada Ukraina telah "sebagian besar terhenti di semua lini".

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, "Masalah logistik terus melanda invasi Rusia ke Ukraina."

"Keengganan untuk bermanuver lintas negara, kurangnya kontrol udara, dan kemampuan menjembatani yang terbatas, menghalangi Rusia memasok pasukan mereka, bahkan dengan kebutuhan dasar, seperti makanan dan bahan bakar."

Tiga helikopter Rusia di Bandara Internasional Kherson diledakkan militer Ukraina, Selasa (15/3/2022). Dalam citra satelit yang dirilis Planet Labs, kepulan asap terlihat membumbung. (Planet Labs via CNN)

Baca juga: Profil Singkat 4 Jenderal Rusia yang Tewas dalam Invasi ke Ukraina, Hanya 1 yang Dikonfirmasi Putin

Baca juga: Daftar Pejabat AS yang Dikenai Sanksi Rusia, Joe Biden, Antony Blinken hingga Jake Sullivan

"Serangan balik Ukraina yang tak henti-hentinya memaksa Rusia mengalihkan sejumlah besar pasukan untuk mempertahankan jalur pasokan mereka sendiri."

"Ini sangat membatasi serangan Rusia," tambahnya, dikutip dari Independent.

Sebelumnya, pejabat pertahanan Inggris mengatakan pihak Rusia terus menderita kerugian besar dan telah membuat "sedikit kemajuan di barat, laut, atau udara dalam beberapa hari terakhir."

Ia juga memuji perlawanan Ukraina yang "gigih dan terkoordinasi dengan baik" terhadap pemboman Rusia.

"Sebagian besar wilayah Ukraina, termasuk semua kota besar, tetap berada di tangan Ukraina," ujar Kementerian Pertahanan.

Sehari sebelumnya, Kementerian Pertahanan mengatakan Moskow kemungkinan telah mengeluarkan jauh lebih banyak senjata yang diluncurkan dari udara daripada yang direncanakan semula.

Kondisi gedung Teater yang hancur di Mariupol karena serangan tentara Rusia, Rabu (16/3/2022). Gedung teater itu dijadikan tempat sekitar 1.200 warga sipil Ukraina berlindung . (Sumber: BBC) (BBC)

Hal ini pun memaksa pasukan Rusia untuk menggunakan senjata yang lebih tua dan kurang tepat “yang kurang efektif secara militer dan lebih mungkin mengakibatkan korban sipil”.

Pejabat senior pertahanan AS mengatakan Gedung Putih telah mencatat tanda-tanda moral "melemah" di antara pasukan Rusia di beberapa unit yang dikerahkan ke Ukraina.

"Kami tentu telah menangkap indikasi bahwa moral (pasukan Rusia) rendah di beberapa unit," kata pejabat itu kepada wartawan, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini