News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pertama Kalinya, Rusia Gunakan Rudal Hipersonik Kinzhal di Ukraina, Disebut Rudal Paling Mematikan

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal Kinzhal.

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya memerintahkan penggunaan rudal hipersonik untuk menginvasi Ukraina.

Ini pertama kalinya rudal yang dikenal sangat mematikan itu digunakan di Ukraina.

Militer Rusia mengungkapkan telah meluncurkan rudal hipersonik 'Kinzhal'.

Kantor berita Rusia Interfax mengatakan itu adalah pertama kalinya Rusia mengerahkan sistem hipersonik Kinzhal sejak negara itu mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari.

Dikutip dari Daily Star, Sabtu (19/3/2022), rudal hipersonik tersebut digunakan untuk menghancurkan depot amunisi bawah tanah Delyatyn, Ivano-Frankivsk Oblast, Ukraina.

Baca juga: Lagi, Ukraina Klaim Telah Menembak Mati Seorang Jenderal Rusia, Total 5 Jenderal Rusia Telah Wafat

Namun rincian tentang operasi tersebut masih tetap dirahasikan.

Rusia sebelumnya kerap menggembor-gemborkan tentang persenjataan senjata hipersoniknya.

Rudal hipersonik seperti 3M22 Zircon dikatakan begitu cepat dan mampu terbang begitu rendah.

Bahkan rudal Rusia tersebut mampu menghindari sistem pertahanan anti-rudal tradisional.

Senjata seperti itu dipercaya mampu memiliki jarak tempuh mencapai 1.000 km.

Zvezda, yang merupakan saluran TV yang dimiliki Kementerian Pertahanan Rusia, mengungkapkan rekaman dari rudal yang sama pekan lalu.

“Fitur bersembunyi rudal hipersonik Zircon Rusia tidak diungkapkan,” bunyi pernyataan saluran TV tersebut.

“Kecepatan rudal hipersonik Zircon sangat tinggi dan bisa menghindari sistem pertahanan udara lawan dari mendeteksi tabrakannya dengan tepat waktu. Faktanya peluncuran baru diketahui setelah target tertabrak” tambahnya.

Rudal tersebut memiliki lintasan variable untuk menghindari pendeteksian.

“Tak ada yang akan melihat peluncuran rudal itu atau ketika terbang. Mereka hanya melihat ketika rudal mengenai target,” ujar Komandan Frigate, Kapten Igor Krokhmal.

Kremlin sebelumnya telah mengklaim senjata mematikan, yang membawa hulu ledak konvensional atau nuklir miliknya tidak terbendung.

Pasukan Rusia Bombardir Mariupol

Pasukan militer Rusia dilaporkan telah sampai pusat kota Mariupol, Ukraina.

Pertempuran dikabarkan semakin sengit setelah mendapatkan perlawanan dari tentara Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (18/3/2022) waktu setempat, mengungkapkan pasukannya dan kelompok pemberontak telah mengepung sekitar kota.

Mereka juga menegaskan pertempuran melawan kelompok nasionalis semakin sengit di pusat kota pelabuhan itu.

Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko pun mengonfirmasi klaim tersebut.

Dikutip dari The Guardian, ia mengungkapkan bahwa pertempuran saat ini begitu aktif.

“Pertempuran dengan tank dan senapan mesin masih berlangsung,” ujarnya.

“Semua orang saat ini tengah bersembunyi di bunker,” tambah Boichenko.

Saat ini lebih dari 350.000 warga sipil terjebak di Mariupol dengan sedikit makanan dan air.

Kota tersebut selama beberapa pekan terakhir memang menjadi target serangan yang dilakukan pasukan Rusia.

Pejabat kota mengungkapkan 1.000 orang mengungsi di sebuah perlindungan bom di bawah gedung teater yang dihancurkan, Rabu (16/3) kemarin.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengungkapkan 130 orang telah diselamatkan dari reruntuhan gedung.

“Tetapi ratusan warga Mariupol masih terjebak di bawah reruntuhan,” tambahnya.

Pejabat kota mengungkapkan mereka tak memiliki angka pasti berapa yang terbunuh, tetapi satu orang dipastikan mengalami cedera parah.

Sumber: Daily Star/Guardian

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini