Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CAMBRIDGE – Prihatin atas kondisi masyarakat Ukraina yang terdampak perang, membuat dua remaja asal Universitas Harvard terdorong untuk menciptakan sebuah situs yang dapat menghubungkan para pengungsi agar dapat menemukan rumah barunya.
Adalah Schiffmann, penggagas dari dibuatnya situs “Ukraina Take Shelter”. Dengan dibantu teman kuliahnya, Marco Burstein. Kedua mahasiswa Universitas Harvard tersebut merancang sebuah situs yang dapat membantu para pengungsi Ukraina untuk mendapatkan tempat tinggal baru.
Baca juga: Bandingkan Perang di Ukraina dengan Brexit, PM Inggris Boris Johnson Banjir Kritik
"Melihat begitu banyak orang dari negara-negara di setiap sudut dunia melakukan sesuatu untuk membantu para pengungsi ini, yang membutuhkan dan berhak mendapatkan keselamatan, sungguh menginspirasi," ujar Schiffmann.
Dengan menghabiskan waktu selama 3 hari, “Ukraina Take Shelter” buatan kedua mahasiswa Harvard ini sukses mencuri perhatian masyarakat di berbagai belahan dunia, tak terkecuali pemerintah Ukraina.
"Avi Schiffmann yang terhormat, terima kasih banyak atas pekerjaan penting Anda," tulis akun Twitter resmi pemerintah Ukraina.
Baca juga: Bantu Imigran Asal Ukraina, Pemerintah Australia Berikan Visa Sementara Untuk Pelajar hingga Pekerja
Dilansir dari CNN Internasional, baru sepekan situs ini dirilis kini sudah lebih dari 4.000 orang di penjuru dunia yang menawarkan diri untuk memberikan tempat tinggal gratis bagi para pengungsi Ukraina.
"Saya punya tempat untuk satu orang... Saya tahu itu tidak terlalu banyak, tetapi saya dapat menyediakan atap dan makanan sampai dia dapat menemukan pekerjaan atau situasi yang stabil," ujar salah satu tuan rumah asal Perancis.
Selain menawarkan rumah, kamar tidur cadangan,dan apartemen. Situs ini juga menawarkan pakaian gratis hingga layanan untuk menjaga anak dan penitipan hewan peliharaan bagi mereka yang membutuhkannya.
Bantuan keduanya tak sampai disini, diketahui Schiffmann dan Burstein kini tengah mengajak kerjasama dengan para platform persewaan besar, seperti Airbnb dan Vrbo untuk dapat menawarkan hunian lebih banyak pada para pengungsi.
Keduanya berharap dengan dibuatnya situs web ini tidak hanya membantu orang menemukan hunian baru yang nyaman dan aman, namun juga dapat menyelamatkan hidup mereka dari ancaman bahaya perang.