News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tentara Ukraina Minta Warga Siap-siap dengan Serangan Membabi Buta dari Rusia

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita yang terluka menerima perawatan setelah penembakan di daerah perumahan di Kyiv pada 18 Maret 2022, ketika pasukan Rusia mencoba mengepung ibukota Ukraina sebagai bagian dari serangan mereka yang bergerak lambat. - Pihak berwenang di Kyiv mengatakan satu orang tewas dini hari ini ketika sebuah roket Rusia yang jatuh menghantam sebuah bangunan perumahan di pinggiran utara ibu kota. Mereka mengatakan sebuah sekolah dan taman bermain juga terkena. (Photo by Aris Messinis / AFP)

"Itu bagian dari pedoman Rusia," katanya dalam sebuah pernyataan.

Washington dan sekutu sebelumnya menuduh Rusia menyebarkan klaim yang belum terbukti bahwa Ukraina memiliki program senjata biologis.

Menyoal serangan di kota-kota, Rusia berulang kali mengklaim tidak menargetkan warga sipil.

Namun kerusakan yang terjadi di wilayah Ukraina seperti Mariupol dan Kharkiv, mirip dengan aksi militer Rusia di Chechnya dan Suriah.

Putin menyebut serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua ini, sebagai operasi militer khusus untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari Nazi.

Sementara itu, Biden akan berkunjung ke Eropa minggu ini untuk bertemu dengan para pemimpin sekutu dan membahas sanksi yang lebih kuat untuk Rusia.

Menjelang perjalanan, Biden membahas taktik Rusia dalam panggilan telepon dengan para pemimpin Eropa pada Senin, kata Gedung Putih.

Dalam gambar selebaran yang diambil dan dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina pada 15 Maret 2022, petugas pemadam kebakaran bekerja untuk memadamkan api di blok perumahan yang terkena tembakan di distrik Sviatoshynsky di barat Kyiv. - Serangan di daerah pemukiman di Kyiv menewaskan sedikitnya dua orang pada awal 15 Maret, kata layanan darurat, ketika pasukan Rusia mengintensifkan serangan mereka di ibukota Ukraina. (Photo by State Emergency Service of Ukraine / AFP) (AFP/-)

Baca juga: Zelenskyy: Ukraina Tak Akan Bisa Penuhi Ultimatum Rusia, Itu Sama Saja Memusnahkan Kami

Baca juga: Rusia Labeli Perusahaan Induk Facebook Sebagai Organisasi Ekstremis

Pengepungan dan pemboman di kota pelabuhan Mariupol meningkatkan tekanan untuk bertindak.

Tetapi para menteri luar negeri Uni Eropa pada Senin belum sepakat soal sanksi energi, dengan Jerman yang sangat bergantung pada minyak Rusia.

Konflik ini membuat hampir seperempat dari 44 juta warga Ukraina mengungsi.

Jerman memperkirakan, jumlah pengungsi bisa mencapai 10 juta dalam beberapa pekan mendatang.

Senin lalu, pejabat Ukraina menolak permintaan Rusia untuk menyerahkan Kota Mariupol dengan imbalan perjalanan keluar yang aman.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini