Swiss, Belanda dan Luksemburg mengambil tempat 4 hingga 6.
Swedia dan Norwegia masing-masing menduduki peringkat ketujuh dan kedelapan.
Israel masuk di nomor 9 dan Selandia Baru melengkapi 10 besar.
Kanada (nomor 15), Amerika Serikat (nomor 16) dan Inggris (nomor 17), semuanya berhasil masuk 20 besar.
Baca juga: Media Rusia Sebut Hampir 10.000 Tentara Putin Tewas selama Invasi Ukraina, tapi Langsung Dihapus
Bahagia di saat susah
Titik terang lainnya dalam laporan tahun ini: Kekhawatiran dan stres menurun di tahun kedua pandemi.
Sementara mereka masih naik 4% pada 2021 dibandingkan pra-pandemi, kekhawatiran dan stres pada tahun 2020 naik sebesar 8%.
"Saya pikir sebagian dari itu adalah orang-orang tahu lebih banyak apa yang mereka hadapi di tahun kedua, bahkan jika ada kejutan baru," kata Helliwell.
"Evaluasi kehidupan rata-rata tetap sangat tangguh selama pandemi, dengan pengaruh negatif dan positif saling mengimbangi," kata laporan itu.
"Untuk kaum muda, kepuasan hidup telah turun, sedangkan bagi mereka yang berusia di atas 60 tahun, telah meningkat -- dengan sedikit perubahan secara keseluruhan," menurut laporan itu.
Helliwell mengakui ada perasaan bahwa krisis membawa yang terbaik atau yang terburuk dalam masyarakat.
Pada umumnya, orang terlalu pesimis dengan niat baik dalam masyarakat tempat mereka tinggal, sehingga ketika bencana yang sebenarnya terjadi dan mereka melihat orang lain merespons secara positif untuk membantu orang lain, itu menimbulkan pendapat mereka sendiri dan sesama warga," ucap Hellwell.
"Jadi Anda menemukan kepercayaan pada orang lain dan evaluasi kehidupan secara umum sering kali muncul saat Anda berpikir 'ini adalah saat yang buruk', tapi yang terjadi adalah orang-orang bekerja sama untuk menghadapinya."
Baca juga: Konflik Rusia dan Ukraina Bisa Picu Kelaparan Global, Zelensky Minta Lebih Banyak Dukungan
Konflik Rusia Vs Ukraina