News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pasukan Rusia Terancam Kelaparan & Kurang Amunisi, hingga Kekhawatiran Putin Pakai Senjata Kimia

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Rusia dan Presiden Vladimir Putin

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia disebut-sebut hanya memiliki tiga hari persediaan logistik yang tersisa.

Hal tersebut merupakan klaim militer Ukraina.

Disebutkan, pasukan Vladimir hanya tinggal memiliki pasokan unutk tiga hari lagi, yakni pasokan bahan bakar, makanan, dan amunisi yang tersisa untuk melakukan perang.

Hal tersebut lantaran setelah rusaknya rantai pasokan mereka, kata komandan militer Ukraina.

“Kami benar-benar berpikir bahwa pasukan Rusia telah menggunakan banyak bahan termasuk kategori senjata tertentu dan kami telah melihat laporan terisolasi dari unit tertentu yang kekurangan pasokan dalam satu atau lain jenis,” kata pejabat itu, dikutip Tribunnews dari The Sun, Rabu (23/3/2022).

“Ini konsisten dengan kemajuan yang terhenti. Kegagalan dalam rantai logistik menjadi salah satu alasan mengapa mereka tidak seefektif yang mereka harapkan.”

Seorang prajurit Ukraina berjalan di antara puing-puing di dalam pusat perbelanjaan Retroville setelah serangan Rusia di barat laut ibukota Kyiv pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam pemboman semalam di sebuah pusat perbelanjaan di ibukota Ukraina Kyiv, sebuah Kata wartawan AFP, dengan tim penyelamat menyisir puing-puing untuk mencari korban lainnya. Bangunan 10 lantai itu terkena ledakan kuat yang menghancurkan kendaraan di tempat parkir dan meninggalkan kawah selebar beberapa meter. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Para pejabat Barat menggambarkan ini sebagai situasi masuk akal yang terjadi pada pasukan Putin.

Selain itu, pasukan Moskow juga terpantau mundur di daerah-daerah termasuk Makariv, dekat Kyiv.

Namun hal tersebut juga menimbulkan kekhawatiran bahwa Vladimir Putin dapat beralih ke senjata kimia.

Seperti diketahui Ukraina telah mengerahkan taktik 'tabrak lari' guna menghancurkan terhadap tank musuh.

Media Rusia Sebut Hampir 10.000 Tentara Putin Tewas selama Invasi Ukraina, tapi Langsung Dihapus

Tabloid pro-Kremlin, Komsomolskaya Pravda menerbitkan sebuah artikel yang mengklaim 9.861 anggota angkatan bersenjata Rusia telah tewas dalam invansinya ke Ukraina.

Selain itu, sebanyak 16.153 lainnya terluka.

Kabar tersebut diklaim mengutip dari Kementerian Pertahanan Rusia, menurut versi arsip artikel dan tangkapan layar dari Wall Street Journal dan wartawan ABC News.

Dikutip dari Forbes, angka itu tidak secara resmi dirilis atau dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan, yang merahasiakan jumlah korban.

Terakhir, Kementerian Pertahanan menerbitkan perkiraan resmi jumlah militer yang tewas pada 2 Maret 2022, klaimnya adalah 498 tentara tewas dan 1.597 terluka.

Baca juga: Luapkan Kemarahan pada Putin, Tentara Rusia:Dia Tidak Hanya Menipu Kita, tapi Seluruh Rusia

Sementara itu, bunyi paragraf yang memuat info jumlah tentara Rusia yang tewas itu tidak lagi muncul dalam sebuah artikel di situs Komsomolskaya Pravda, terpantau Senin malam (21/3/2022).

Asap mengepul setelah serangan Rusia di pusat perbelanjaan Retroville dan distrik perumahan Kyiv pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam pemboman semalam di sebuah pusat perbelanjaan di ibukota Ukraina, Kyiv, kata seorang wartawan AFP, dengan tim penyelamat. menyisir puing-puing untuk mencari korban lainnya. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Di sisi lain, Pejabat Barat dan Ukraina berpikir jumlah korban sebenarnya Rusia jauh lebih besar daripada yang dirilis oleh pemerintah.

Intelijen AS secara konservatif memperkirakan sebanyak 7.000 dari 150.000 tentara Rusia yang dikerahkan di Ukraina telah tewas per 16 Maret 2022, New York Times melaporkan.

Sedangkan Ukraina mengklaim sekitar 15.000 tentara Rusia telah tewas, meskipun angka ini belum dikonfirmasi oleh pihak independen mana pun.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini