News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Surat Kabar Utama Sri Lanka Tangguhkan Edisi Cetak karena Kekurangan Kertas

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Satgas Khusus Polisi mencoba menghentikan demonstran selama protes terhadap kenaikan biaya hidup, di luar kantor pinggir laut Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo pada 18 Maret 2022. (Photo by Ishara S. KODIKARA / AFP)

Korban jiwa saat antre pom bensin

Antrean panjang untuk mendapatkan bahan bakar telah menimbulkan korban jiwa.

Informasi terbaru, setidaknya empat orang tewas dalam sepekan terakhir saat menunggu berjam-jam saat mengisi bensin.

Kelangkaan dan harga yang meroket menyebabkan kesulitan di negara pulau itu.

Sementara itu, Al Jazeera sebelumnya melaporkan dua pria berusia sekitar 70-an, meninggal ketika menunggu bensin dan minyak tanah di dua negara bagian berbeda, kata juru bicara kepolisian Nalin Thalduwa, di Ibu Kota Kolombo, Minggu (20/3/2022).

Baca juga: Sri Lanka Dilanda Krisis Keuangan, Pemerintah Batalkan Ujian Sekolah karena Kekurangan Kertas

Baca juga: Perundingan Perjanjian Perdagangan Indonesia – Sri Lanka Dimulai

Seorang wanita berjalan melewati SPBU Ceypetco yang ditutup di Kolombo pada 18 Maret 2022.

"Satu pengendara roda tiga, berusia 70 tahun, penderita diabetes dan jantung, sedangkan yang kedua 72 tahun. Keduanya sudah mengantre sekitar empat jam untuk membeli bahan bakar minyak," terang Thalduwa.

Pengemudi terpaksa menunggu berjam-jam di luar SPBU untuk membeli bensin.

Pemadaman listrik bergilir

Selain menghadapi kelangkaan bahan bakar, pemerintah memberlakukan pemadaman bergilir karena utilitas listrik tidak mampu membayar cukup minyak asing untuk memenuhi permintaan.

Pingsan antri beli gas memasak

Laporan media lokal mengatakan beberapa wanita yang berdiri di bawah terik matahari untuk membeli gas memasak, pingsan di beberapa lokasi di seluruh pulau selama akhir pekan.

"Pada Minggu (20/3/2022), Sri Lanka menangguhkan operasi di satu-satunya kilang bahan bakar setelah stok minyak mentah habis," kata Ashoka Ranwala, presiden Serikat Pekerja Umum Perminyakan.

Kementerian Energi Sri Lanka tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Penggunaan minyak tanah meningkat setelah keluarga berpenghasilan rendah mulai beralih dari gas memasak karena kenaikan harga.

Orang-orang mengantri untuk membeli tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) menyusul kelangkaan bahan pokok, di Kolombo pada 21 Maret 2022. Beijing sedang mempertimbangkan permintaan untuk paket pinjaman $2,5 miliar lagi dari Sri Lanka yang dilanda krisis, kata duta besar China pada 21 Maret. orang keempat meninggal dalam antrian di luar SPBU. (Ishara S. KODIKARA / AFP)
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini