News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Surat Kabar Utama Sri Lanka Tangguhkan Edisi Cetak karena Kekurangan Kertas

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Satgas Khusus Polisi mencoba menghentikan demonstran selama protes terhadap kenaikan biaya hidup, di luar kantor pinggir laut Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo pada 18 Maret 2022. (Photo by Ishara S. KODIKARA / AFP)

Harga gas naik

Pada Minggu (20/3/2022), Laugfs Gas, pemasok terbesar kedua di negara itu menaikkan harga sebesar 1.359 rupee Sri Lanka ($4,94) untuk silinder 12,5kg, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Sri Lanka telah berjuang untuk mengumpulkan dolar untuk membayar pengiriman bahan bakar yang semakin mahal sejak Januari, dengan cadangan mata uang asingnya turun menjadi $2,31 miliar pada Februari.

Orang-orang mengantre untuk membeli minyak tanah untuk digunakan di rumah di sebuah pompa bensin di Kolombo pada 17 Maret 2022. (Ishara S. KODIKARA / AFP)

Harga susu naik

Harga susu bubuk naik 250 rupee ($0,90) untuk kemasan 400g pada Sabtu (19/3/2022), mendorong pemilik restoran menaikkan harga secangkir teh susu menjadi 100 rupee.

Ujian sekolah dibatalkan

Kelangkaan menimbulkan malapetaka di hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari.

Minggu ini pihak berwenang menunda ujian semester untuk hampir tiga juta siswa karena kekurangan kertas dan tinta.

Dilansir Al Jazeera, Otoritas Pendidikan Sri Lanka mengatakan ujian semester yang dijadwalkan seminggu lagi (27/3/2022), ditunda tanpa batas waktu karena kekurangan kertas sangat parat, saat Sri Lanka menghadapi krisis keuangan terburuk sejak kemerdekaan pada 1948.

"Kepala sekolah tidak dapat mengadakan tes karena printer tidak dapat mengamankan devisa untuk mengimpor kertas dan tinta yang diperlukan," kata Departemen Pendidikan Provinsi Barat, yang berpenduduk hampir enam juta orang.

Baca juga: Jemaah Umrah Asal Bandung Kembali ke Indonesia Setelah Sempat Transit di Kolombo

Baca juga: Indonesia Tawarkan Motor Listrik Hingga Aluminium Kepada Sri Lanka

Anak-anak menghadiri kelas di sebuah sekolah Buddhis di Kolombo pada 21 Oktober 2021, ketika sekolah dengan kurang dari 200 siswa dibuka kembali untuk pertama kalinya sejak Maret 2020 setelah pemerintah melonggarkan pembatasan virus corona.

Tes semester untuk kelas 9, 10 dan 11 adalah bagian dari proses penilaian berkelanjutan untuk memutuskan apakah siswa naik ke kelas berikutnya pada akhir tahun.

Dikutip NDTV, sumber resmi mengatakan langkah itu dapat secara efektif menahan tes untuk sekitar dua pertiga dari 4,5 juta siswa negara itu.

Berita lain terkait dengan Krisis Ekonomi Sri Lanka

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini