TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Rusia membantah tuduhan Ukraina menggunakan bom fosfor.
Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov membantah bahwa militer Rusia menggunakan bom fosfor dalam penyerbuan ke kota-kota Ukraina yang mengakibatkan banyak korban sipil berjatuhan.
Hal tersebut disampaikan Peskov pada Jumat (25/3/2022) dikutip dari The Moscow Times.
Peskov tidak menjawab secara detail mengenai penggunaan bom fosfor atau senjata kimia apa pun di Ukraina.
Ia menyebut pertanyaan lebih detail seharusnya diajukan ke Kementerian Pertahanan Rusia.
“Rusia tidak pernah melanggar konvensi internasional,” kata dia.
Baca juga: Anak-anak Jadi Korban Perang, Ibu Negara Ukraina Kirim Pesan kepada Seluruh Ibu-ibu Tentara Rusia
Bom fosfor sendiri tidak sepenuhnya dilarang hukum internasional, tetapi penggunaannya dibatasi.
Menjatuhkan bom fosfor ke area populasi sipil, termasuk kota-kota Ukraina, termasuk pelanggaran hukum internasional.
Tuduhan dari Presiden Ukraina
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (24/3/2022) menuduh pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan bom fosfor dalam serangan terbaru mereka di negaranya.
Zelensky mengatakan kepada para pemimpin NATO di Brussels bahwa orang-orang terbunuh, termasuk anak-anak.
"Eropa sedang mengalami perang, yang setiap hari penuh dengan kejahatan perang pasukan Rusia," kata Zelensky, menurut terjemahan NBC News.
"Pagi ini, saya menerima informasi bahwa pasukan Rusia telah menggunakan bom fosfor terhadap warga sipil di Ukraina."
Zelensky tidak memberikan bukti dalam pidatonya, dan Pentagon juga tidak dapat mengkonfirmasi tuduhan pemimpin Ukraina itu.