Mereka menuduh Iran mengobarkan perang proksi di kawasan itu—tuduhan yang dibantah Teheran.
“Perdana Menteri Israel menyatakan keprihatinan yang sangat mendalam tentang gagasan Pengawal Revolusi dikeluarkan dari daftar teror AS. Sesuatu yang pasti Blinken tidak mengesampingkan dengan cara apa pun, ”kata Harry Fawcett dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Yerusalem Barat.
“Masih ada kesenjangan yang sangat dalam dan pernyataan Lapid bahwa Israel mempertahankan hak untuk bertindak secara independen untuk melarang Iran menggunakan senjata nuklir di masa depan.”
Baca juga: Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid Dijadwalkan akan Lakukan Kunjungan Pertama ke UEA
Baca juga: Klarifikasi Pernyataan Biden, Blinken Tegaskan AS Tak Ada Strategi Perubahan Rezim di Rusia
Pembicaraan berbulan-bulan
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan pada akhir pekan bahwa kesepakatan itu kemungkinan akan diperbarui "dalam hitungan hari."
Iran telah terlibat selama berbulan-bulan dalam pembicaraan dengan Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu.
AS mengambil bagian secara tidak langsung.
Pada Minggu, Utusan Khusus AS untuk Iran Robert Malley mengatakan dia tidak yakin bahwa kesepakatan nuklir antara kekuatan dunia dan Teheran sudah dekat.
“Saya tidak yakin ini sudah dekat… Beberapa bulan yang lalu kami pikir kami juga cukup dekat,” kata Malley pada konferensi internasional Forum Doha.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)