TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa negaranya harus menjadi salah satu penjamin keamanan Ukraina setelah berakhirnya perang dengan Rusia.
Menurutnya, Ukraina akan dapat mencapai gencatan senjata 'pada titik tertentu'.
Kemudian akan ada kebutuhan untuk membangun perdamaian dan Prancis siap menjadi salah satu penjamin keamanan untuk Ukraina.
"Ini tidak dapat dilakukan tanpa penjamin, dan Prancis dipanggil untuk menjadi salah satu penjamin tersebut," kata Macron.
Baca juga: Zelensky Sebut Kekejaman Rusia di Borodyanka Lebih Parah dari Bucha, Diduga Sengaja Targetkan Warga
Dikutip dari laman Ukrinform, Jumat (8/4/2022), ia juga siap untuk terus menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin, meskipun dirinya memahami bahwa ada kemungkinan 'pembicaraan ini akan berakhir sia-sia'.
Melalui cara ini, kata dia, Prancis mempertahankan statusnya sebagai negosiator.
Selain itu, ia juga memantau secara cermat situasi kemanusiaan di Ukraina, khususnya di Mariupol.
Sebelumnya, Rusia tidak menyetujui operasi penyelamatan di Mariupol, yang akan dilakukan oleh Prancis, Yunani dan Turki.
Saat ini, Macron pun berharap dapat membuka koridor kemanusiaan melalui upaya Palang Merah.