TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden akan mengumumkan segera terkait bantuan militer untuk Ukraina, Rabu (13/4/2022).
AS akan mengirim senjata senilai 750 juta dolar AS atau sekitar Rp 10,7 triliun untuk Ukraina berperang melawan pasukan Rusia.
Mengutip CNA, senjata tersebut akan didanai menggunakan Presidential Drawdown Authority, atau PDA, di mana presiden dapat mengotorisasi transfer artikel dan layanan dari saham AS tanpa persetujuan kongres dalam menanggapi keadaan darurat.
Salah satu pejabat mengatakan penentuan akhir masih dibuat tentang campuran peralatan.
Seorang pembantu senior kongres mengatakan peralatan yang akan diumumkan kemungkinan akan mencakup sistem artileri darat berat ke Ukraina, termasuk howitzer.
Baca juga: Pejabat AS Terus Pantau Kemungkinan Rusia Menggunakan Senjata Kimia di Ukraina
Baca juga: Angkatan Bersenjata Ukraina Klaim Tewaskan 19.600 Tentara Rusia dan Hancurkan 732 Tank
Pekan lalu, Gedung Putih mengatakan bahwa mereka telah memberikan lebih dari 1,7 miliar dolar AS bantuan keamanan ke Ukraina sejak invasi 24 Februari.
Pembantu kongres mengatakan beberapa anggota parlemen telah diberitahu dalam 24 jam terakhir tentang pengumuman yang akan datang, yang diharapkan dalam 24 hingga 48 jam ke depan.
Pengiriman senjata termasuk rudal anti-pesawat Stinger dan anti-tank Javelin, serta amunisi dan pelindung tubuh.
Para pemimpin AS dan Eropa ditekan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menyediakan senjata dan peralatan yang lebih berat untuk menghadapi Rusia di wilayah timur Ukraina, di mana Rusia diperkirakan akan meningkatkan upaya militernya.
Raytheon Technologies dan Lockheed Martin Corp bersama-sama memproduksi Javelins, sementara Raytheon membuat Stingers.
Pembuat senjata top lainnya adalah Boeing Co, Northrop Grumman, General Dynamics dan L3Harris Technologies.
Secara terpisah, Pentagon akan menjamu para pemimpin dari delapan produsen senjata AS pada hari Rabu untuk membahas kapasitas industri untuk memenuhi kebutuhan senjata Ukraina jika perang dengan Rusia berlangsung bertahun-tahun.
Ukraina Minta Bantuan Korsel
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Korea Selatan menyediakan peralatan militer untuk membantu negaranya memerangi invasi Rusia.