News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Berperang di Mariupol, Warga Inggris Ini Harus Menyerah kepada Rusia karena Kehabisan Amunisi

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan alun-alun di luar balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. (Photo by Sergey BOBOK / AFP)

"Aiden akan menjadi Tawanan Perang Rusia," kata reporter itu.

Ini membuatnya menjadi tawanan perang Inggris pertama yang diketahui dalam konflik Ukraina, dan keluarganya sudah mengharapkan pertukaran tawanan.

Peta Mariupol (Guardian)

Sebelum menyerah, Aslin dilaporkan memposting pesan kepada teman-temannya.

Dalam sebuah video yang difilmkan pada bulan Februari sebelum perang, Aslin mengatakan awalnya ingin menjadi polisi.

Namun ia memutuskan bergabung dengan milisi untuk melawan ISIS agar bisa berbuat sesuatu, alih-alih hanya duduk dan berkomentar.

Ia juga menyebut perang dengan Rusia akan mengakibatkan banyak korban tewas.

Dalam sebuah postingan di Facebook pada Senin, tentara Ukraina terakhir yang membela Mariupol mengatakan mereka "kehabisan amunisi" dan diperkirakan akan segera dibunuh atau ditawan.

"Kami dibom dari pesawat dan ditembak oleh artileri dan tank. Kami telah melakukan segala yang mungkin dan tidak mungkin. Tetapi sumber daya apa pun berpotensi habis," kata brigade ke-36.

Dugaan Senjata Kimia di Mariupol

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan tidak bisa memastikan apakah senjata kimia digunakan di Kota Mariupol yang terkepung.

"Kami sangat memperhatikan laporan kemarin tentang penggunaan amunisi dengan zat beracun di Mariupol terhadap para pembela kota. Belum mungkin untuk menarik kesimpulan 100% tentang zat apa itu," kata Zelensky dalam pidato video, Selasa (12/4/2022) dikutip dari CNN.

"Jelas bahwa tidak mungkin untuk melakukan penyelidikan penuh dan analisis penuh di kota yang diblokir," imbuhnya.

Zelensky memperingatkan para pemimpin lain untuk memperhatikan kemungkinan penggunaan senjata kimia.

Sebuah gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada 4 April 2022 oleh layanan pers kepresidenan Ukraina menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kedua kiri) mengunjungi kota Bucha, barat laut ibukota Ukraina, Kyiv. (Photo by UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP) (AFP/STR)

Baca juga: AS Siap Kirim Senjata ke Ukraina Senilai Rp10,7 Triliun, Termasuk Rudal Anti-pesawat

Baca juga: Putin Tak Menjawab saat Kanselir Austria Menyinggung soal Zelensky

"Namun, mengingat ancaman berulang dari propagandis Rusia untuk menggunakan senjata kimia terhadap para pembela Mariupol dan penggunaannya yang berulang oleh tentara Rusia, seperti amunisi fosfor di Ukraina, dunia harus merespons sekarang," ia memperingatkan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini