Pada Ramadhan 2018, pasukan Israel membunuh 4 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya pada 8 Juni 2018, menurut pemberitaan France24, 9 Juni 2018.
Pasukan Israel menggunakan tembakan langsung dan gas air mata untuk menyerang para warga Palestina di perbatasan Gaza.
Adapun yang terluka sedikitnya 620 orang, dengan 120 orang di antaranya terkena tembakan langsung.
Protes warga Gaza terhadap pasukan Israel ini terjadi sejak 30 Maret.
Di mana sejak 30 Maret, sudah ada 124 warga Palestina yang tewas.
Protes dilakukan untuk menuntut hak mereka kembali ke rumah keluarga mereka yang diusir atau melarikan diri dari pendirian Israel 70 tahun sebelumnya.
Utusan Palestina PBB mengutuk pembunuhan Jumat dan mengatakan bahwa perwakilan dari Kelompok Arab dan Organisasi Kerjasama Islam telah meminta presiden Majelis Umum PBB untuk melanjutkan sesi darurat untuk membahas resolusi yang bertujuan melindungi warga sipil Palestina.
2017
Dikutip dari timeline Middle East Monitor, pada 18 Juni 2017, polisi Israel menangkap dua orang setelah bentrokan terjadi di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Hal itu karena ketegangan tinggi setelah serangan mematikan beberapa hari sebelumnya.
Baca juga: Pasukan Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina di Tepi Barat, Total 24 Orang Tewas
Pada 19 Juni 2017, jemaah Muslim di Masjid Al-Aqsa dibiarkan tercekik setelah granat gas air mata digunakan oleh tentara Israel yang mengawal pemukim di sekitar situs suci sehari sebelumnya.
Kemudian pada 29 Juni 2017, Komandan Polisi Israel Yoram Levy menyerbu Masjid Al-Aqsa pada pukul 07.30 waktu setempat melalui Gerbang Mughrabi, bersama sekelompok pemukim yang dilindungi oleh pasukan keamanan Israel.
Warga Palestina menjadi sasaran akses terbatas karena peningkatan keamanan. Hal yang menyedihkan terjadi pada 14 Juli 2017.
Saat itu Masjid Al-Aqsa ditutup dan shalat Jumat dilarang untuk pertama kalinya sejak 1969.