News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kroni Presiden Putin Minta Rusia dan Ukraina Menukarnya dengan Penduduk Mariupol yang Terkepung

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menunjukkan sekutu utama Rusia, Viktor Medvedchuk telah ditangkap dengan tangan terborgol dan mengenakan seragam tentara Ukraina.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MARIUPOL - Kroni Presiden Rusia Vladimir Putin, Viktor Medvedchuk, yang sebelumnya ditangkap oleh pasukan pembela Ukraina (SBU) berbicara kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Rusia.

Ia mengajukan proposal untuk menukarnya dengan para pembela dan penduduk Mariupol. Seperti yang disampaikan SBU dalam pernyataan yang dirilis melalui aplikasi Telegram.

"Saya ingin berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin dengan proposal untuk menukar saya dengan para pembela dan penduduk Mariupol, mereka yang tersisa di kota yang terkepung tanpa akses aman ke koridor kemanusiaan untuk melarikan diri dari daerah itu," kata Medvedchuk.

Baca juga: Ukraina Dapat Pasokan Beragam Senjata dari AS hingga Negara Eropa, Mampukah Mengatasi Rusia?

Dikutip dari laman Ukrinform, Senin (18/4/2022), agresi Rusia telah menyebabkan salah satu bencana kemanusiaan terbesar di Mariupol.

Untuk diketahui, para tentara Rusia telah membombardir warga sipil, memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan, mendeportasi paksa orang Ukraina ke Rusia, dan menghancurkan kota.

Pada saat yang sama, menurut berbagai prediksi, sekitar 120.000 warga sipil tetap berada di Mariupol yang terkepung, sementara para pejuang Resimen Azov dan Brigade Marinir ke-36 terus mempertahankan kota yang dilanda perang itu.

Baca juga: Pemerintah Yunani Umumkan Berhenti Kirim Senjata ke Ukraina

SBU menahan Viktor Medvedchuk pada 12 April lalu saat FSB Rusia mencoba mengeluarkan anggota parlemen buronan itu ke Rusia melalui Transnistria.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini