Akhmetov memperoleh gelar sarjana seni dan sains dari Universitas Nasional Donetsk pada tahun 2001.
Akhmetov memiliki saham di salah satu perusahaan pertambangan dan baja terbesar di Ukraina, Metinvest Group.
Ia juga berinvestasi di perusahaan DTEK, sebuah perusahaan pemimpin sektor energi Ukraina yang telah membantu pengembangan energi Ukraina sejak 2005.
Saat ini kekayaan Akhmetov terpukul keras akibat perang.
Total harta kekayaannya saat ini mencapai USD3,9 miliar atau setara sekitar Rp55 triliun dan menjadikannya miliader terkaya ke-777 di dunia.
Baca juga: Situasi Mariupol Tak Manusiawi, Zelensky Tolak Berdamai jika Rusia Bunuh Warga yang Tersisa
Baca juga: 1.000 Marinir Ukraina Menyerah ke Tentara Rusia Setelah Dikepung di Kota Mariupol
Sebelum terjadi perang, Akhmetov berada di posisi ke-327 orang terkaya di dunia versi Forbes 2021.
Saat itu, kekayaannya mencapai USD7,6 miliar atau setara Rp109,2 triliun.
Sumber kekayaan terbesarnya adalah perusahaan pertambangan dan baja Metinvest Group, yang pabriknya berada di Mariupol dan Avdiivka, mengalami kerusakan akibat serangan Rusia.
Pada 31 Maret lalu, Akhmetov mengatakan perusahaan induknya, SCM, akan mengajukan tuntutan hukum terhadap Rusia atas kerugian yang terkait dengan invasi tersebut.
Perusahaan energinya DTEK, yang telah menyediakan sekitar 30 persen listrik Ukraina juga telah hancur oleh serangan Rusia.
(Tribunnews.com/Maliana)