Senjata ini telah dinonaktifkan militer Jerman pada 2010, tetapi masih ada di stok Gudang senjata mereka.
Dirancang untuk menembak jatuh rudal jelajah dan pesawat, perangkat keras ini juga dapat menyerang target di darat.
Pejabat Jerman tidak mengungkapkan tanggal pasti kapan Kiev bisa menerima Gepards.
Beberapa media Jerman, melaporkan perangkat keras pertama-tama harus diperbaharui oleh pabrikan, sebelum dapat dikirim ke Ukraina.
Pengiriman yang akan datang direncanakan menggunakan skema pertukaran, di mana negara-negara Eropa timur menyumbangkan persenjataan berat buatan Soviet mereka ke Ukraina.
Selanjutnya Ukraina nanti akan menerima perangkat keras militer dari Jerman sebagai gantinya. Berlin juga berjanji membantu militer Ukraina dalam hal pelatihan.
Sebelumnya pada April, muncul laporan di beberapa media Jerman yang menunjukkan produsen senjata Rheinmetall negara itu siap untuk menjual 88 tank Leopard yang dinonaktifkan ke Ukraina.
Penjualan itu berikut amunisi, suku cadang, dan peralatan. Perusahaan dilaporkan menunggu persetujuan pemerintah Jerman untuk melanjutkan pengiriman.
Rusia, pada bagiannya, telah berulang kali mengkritik pasokan senjata NATO ke Ukraina, bersikeras mereka menghambat prospek perdamaian di negara itu.(Tribunnews.com/RussiaToday/Sputniknews/xna)