“Dia tidak bisa berubah menjadi putra altar Putin,” tambah Fransiskus.
Kedua pemimpin agama itu seharusnya bertemu di Yerusalem, tetapi Vatikan membatalkan pertemuan itu untuk menghindari "kebingungan".
Fransiskus telah berulang kali menyerukan diakhirinya permusuhan di negara yang dilanda perang itu, tetapi tidak secara langsung mengkritik Putin.
Pada awal April, Fransiskus mengatakan beberapa “orang berkuasa, sayangnya terperangkap dalam klaim anakronistik dari kepentingan nasionalis, memprovokasi dan mengobarkan konflik”.
Baca juga: Pembicaraan Putin dan Macron soal Perang Rusia-Ukraina: Evakuasi di Mariupol hingga Gencatan Senjata
Baca juga: Uni Eropa Hentikan Impor Minyak dari Rusia, Buntut Perang di Ukraina
Fransiskus sering menyalahkan industri senjata, dan mengumumkan peningkatan pengeluaran pertahanan oleh Barat dalam beberapa pekan terakhir.
Tapi dia juga membela hak Ukraina untuk melindungi wilayah mereka dari invasi Rusia, sejalan dengan doktrin sosial Katolik.
Dia mengatakan kepada Corriere bahwa dia merasa dia terlalu disingkirkan untuk menilai moralitas memasok angkatan bersenjata Ukraina dari Barat.
Meski begitu, dia mencoba memahami mengapa Rusia bereaksi seperti itu.
"Kemarahan yang saya tidak tahu apakah Anda bisa mengatakan itu diprovokasi, tetapi mungkin difasilitasi," katanya.
(Tribunnews.com/Yurika)
Artikel terkait Rusia Vs Ukraina