TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia terus menggempur pabrik baja Azovstal, tempat yang menjadi perlindungan terakhir bagi pasukan Ukraina dan warga sipil Mariupol.
Intelijen Militer Inggris, dalam sebuah cuitannya di hari Jumat (6/5/2022), mengatakan serangan darat di Azovstal sudah memasuki hari kedua.
Dikutip dari Reuters, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato video, Kamis (5/5/2022), pasukan Rusia masih menyerbu dan menembaki pabrik Azovstal.
Serangan yang terus berlanjut ini terjadi di tengah spekulasi yang berkembang, bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ingin mempersembahkan kepada rakyatnya kemenangan di medan perang, tepat di Hari Kemenangan pada 9 Mei 2022 mendatang, sebagaimana dilansir AP News.
Hari Kemenangan adalah hari libur patriotik terbesar dalam kalender Rusia, menandai kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman.
Baca juga: Profil Nikolai Patrushev, Sekutu Setia Putin, Diisukan Jadi Calon Utama Pengganti Sementara Presiden
Baca juga: 250.000 Orang Hidup Tanpa Listrik Gara-gara Serangan Rudal Rusia di Wilayah Lviv
Seberapa penting Mariupol bagi Rusia hingga pasukan Putin terus menyerang kota ini sejak awal invasi?
Mengutip BBC, berikut ini empat alasan Mariupol sangat penting bagi Rusia:
1. Mengamankan koridor darat antara Krimea dan Donbas
Secara geografis, Mariupol hanya menempati area kecil di peta, namun menjadi "penghalang" bagi Rusia yang sudah menguasai Krimea.
Pasukan Rusia berusaha mendorong timur laut dan mencoba berhubungan dengan rekan-rekan mereka, serta sekutu separatis Ukraina di wilayah Donbas.
Mantan Komandan Komando Pasukan Gabungan Inggris, Jenderal Sir Richard Barrons, mengatakan menguasai Mariupol sangat penting untuk upaya perang Rusia.
"Saat Rusia merasa mereka telah berhasil menyelesaikan pertempuran itu, mereka akan mendapatkan jalur darat dari Rusia ke Krimea, dan mereka (Rusia) akan melihat ini sebagai keberhasilan strategis utama."
Jika Mariupol direbut, Rusia juga akan memiliki kendali penuh atas lebih dari 80 persen garis pantai Laut Hitam Ukraina, yang tentu saja akan memutus perdagangan maritim dan semakin mengisolasi Ukraina dari dunia.
Baca juga: Fiji Sita Kapal Pesiar Mewah Milik Oligarki Rusia Senilai 300 Juta Dolar AS
Baca juga: FBI dan Kepolisian Fiji Usut Kepemilikan Kapal Pesiar Oligarki Rusia
2. Bisa mencekik perekonomian Ukraina