Mariupol telah lama menjadi pelabuhan penting yang strategis di Laut Azov, bagian dari Laut Hitam.
Dengan tempat berlabuhnya yang dalam, Mariupol adalah pelabuhan terbesar di wilayah Laut Azov dan rumah bagi pabrik besi dan baja utama.
Di hari-hari normal, Mariupol adalah pusat ekspor utama untuk baja, batu bara, dan jagung Ukraina yang dikirim ke Timur Tengah dan sekitarnya.
Selama delapan tahun, sejak aneksasi ilegal Moskow atas Krimea pada 2014, Mariupol telah terjepit antara pasukan Rusia di semenanjung dan separatis pro-Kremlin di Republik Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri.
Kehilangan Mariupol akan menjadi pukulan besar bagi perekonomian Ukraina yang tersisa.
3. Peluang propaganda
Mariupol adalah rumah bagi unit milisi Ukraina yang disebut Brigade Azov.
Brigade Azov berisi ekstremis sayap kanan, secara historis termasuk neo-Nazi.
Meskipun mereka hanya membentuk fraksi terkecil dari pasukan Ukraina, Brigade Azov telah menjadi alat propaganda yang berguna bagi Moskow.
Baca juga: Presiden Putin Telepon PM Israel, Tidak Ada Kabar Sakit, Peskov Sebut Informasi Sampah
Baca juga: Israel Ungkap Putin Minta Maaf atas Pernyataan Menteri Luar Negerinya Soal Adolf Hitler
Rusia memberi tahu penduduknya, bahwa para pemuda dikirim berperang di Ukraina untuk menghilangkan neo-Nazi di negara tetangganya.
Jika Rusia berhasil menangkap hidup-hidup sejumlah besar pejuang Brigade Azov, kemungkinan mereka akan diarak di media yang dikendalikan negara Rusia sebagai bagian dari perang informasi yang sedang berlangsung untuk mendiskreditkan Ukraina dan pemerintahnya.
4. Ada makna historis
Jika Rusia berhasil menduduki Mariupol, akan signifikan secara psikologis bagi kedua belah pihak.
Kemenangan Rusia di Mariupol akan memungkinkan Kremlin untuk menunjukkan pada penduduknya - melalui media yang dikendalikan negara - bahwa Rusia mencapai tujuannya dan membuat kemajuan.