News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ponsel dan Komputer Warga Ukraina Kini Jadi Target Peretas Rusia

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi : Rusia disebut mencoba untuk mendapatkan akses ke data pribadi dan daftar publik Ukraina melalui komputer pribadi dan ponsel warga Ukraina.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Rusia disebut mencoba untuk mendapatkan akses ke data pribadi dan daftar publik Ukraina melalui komputer pribadi dan ponsel warga Ukraina.

Seperti yang disampaikan Kepala Layanan Negara Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Ukraina Yurii Shchyhol saat membahas masalah ini dalam pengarahan di Pusat Media Ukraina.

"Akses ke ponsel dan komputer pribadi adalah salah satu vektor serangan mereka. Mereka telah berusaha untuk mendapatkan data pribadi, kata sandi, dan akses ke register negara melalui aplikasi pribadi yang kalian gunakan," kata Shchyhol.

Baca juga: Intelijen AS Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia, Pakai Satelit untuk Pantau Pergerakan

Dikutip dari laman Ukrinform, Jumat (6/5/2022), ia pun meminta warga Ukraina untuk mengikuti aturan kebersihan dunia maya dan menggunakan sebanyak mungkin sarana otentikasi pada ponsel mereka.

Kendati demikian, Shchyhol mencatat intensitas serangan siber dari Rusia baru-baru ini telah menurun secara signifikan.

Baca juga: Biden Bujuk Negara G7 Tambah Sanksi untuk Rusia

Layanan Negara Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Ukraina mengaitkan hal ini dengan fakta bahwa Rusia saat ini sedang mencari cara untuk melindungi infrastrukturnya sendiri dari peretas luar.

Perlu diketahui, serangan siber Rusia telah menargetkan semua lembaga pemerintah Ukraina, namun para peretas paling tertarik pada sektor logistik, transportasi dan energi.

Menurut Layanan Negara untuk Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Ukraina, 430 serangan siber diluncurkan terhadap Ukraina dalam dua bulan terakhir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini