TRIBUNNEWS.COM - Rusia telah menginvasi Ukraina sejak 24 Februari, lalu.
Presiden Rusia, Vladimir Putin bersikeras menyebut serangannya di Ukraina adalah "operasi militer khusus" alih-alih perang.
Namun, spekulasi tentang Rusia dan Ukraina terus berkembang.
Para pejabat Barat percaya bahwa Rusia akan mendeklarasikan perang terhadap Ukraina pada hari ini, Senin 9 Mei 2022.
Tanggal 9 Mei yang dikenal sebagai Victory Day merupakan hari bersejarah bagi Rusia.
Lantas, apa itu Victory Day?
Mengutip CNN, Victory Day atau Hari Kemenangan di Rusia untuk memperingati peran Uni Soviet dalam mengalahkan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.
Hari Kemenangan ditandai dengan parade militer di Moskow.
Baca juga: Rusia Lancarkan Serangan Udara ke Sekolah yang Dijadikan Tempat Penampungan, 60 Orang Diduga Tewas
Baca juga: Amerika Serikat Buang Badan Atas Insiden Tenggelamnya Kapal Penjelajah Rusia
Pada hari itu, para pemimpin Rusia berdiri di makam Vladimir Lenin di Lapangan Merah untuk merayakannya.
"9 Mei dirancang untuk pamer ke banyak penonton, untuk mengintimidasi lawan dan untuk menyenangkan diktator saat itu," kata James Nixey, direktur Program Rusia-Eurasia di Chatham House kepada CNN.
Para pejabat Barat telah lama percaya bahwa Putin akan memanfaatkan makna simbolis dan nilai propaganda hari itu untuk mengumumkan pencapaian militer di Ukraina, eskalasi besar permusuhan atau keduanya.
Di bawah Vladimir Putin, Hari Kemenangan telah menjadi pertunjukan kekuatan pasukan dan perangkat keras militer, serta kesempatan untuk mengingat pengorbanan Perang Dunia Kedua.
Dua puluh tujuh juta warga Soviet tewas, sejauh ini merupakan kerugian terbesar dari negara mana pun, dalam apa yang disebut orang Rusia sebagai Perang Patriotik Hebat, seperti dikutip dari BBC.
Setelah Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014, Vladimir Putin menandai Hari Kemenangan dengan pidato di Lapangan Merah tentang mengalahkan fasisme, sebelum terbang ke pelabuhan Laut Hitam Sevastopol untuk merayakan kemenangan barunya di depan ribuan penonton.