News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hari Kemenangan Rusia 9 Mei, Apa Arti Deklarasi Perang Ukraina dan Dampaknya pada Putin?

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Rusia berbaris di Lapangan Merah dalam latihan umum parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 7 Mei 2022. Muncul berbagai spekulasi hal-hal yang mungkin dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Skenario lain yang mungkin terjadi

Ada sederet skenario yang mungkin dilakukan Putin saat merayakan Hari Kemenangan.

Jika tidak menyatakan perang, Presiden Rusia mungkin akan membahas peristiwa lain untuk pernyataannya di hari penting ini.

Pilihannya yakni momen pencaplokan wilayah yang memisahkan diri di Ukraina yakni Luhansk dan Donetsk, membuat dorongan di wilayah Odesa, atau menyatakan kontrol penuh atas Kota Mariupol.

Ada juga indikasi bahwa Rusia mungkin berencana untuk mendeklarasikan dan mencaplok "republik rakyat" di kota tenggara Kherson.

"Dia (Putin) akan dapat menyatakan bahwa tentara Rusia memiliki beberapa kemenangan di Ukraina," kata Ignatov.

Peta Donetsk dan Luhansk (Donbass) (via BBC.com)

Baca juga: Presiden Ukraina Samakan Invasi Rusia dengan Nazi di Perang Dunia II: Iblis Telah Kembali ke Eropa

Baca juga: Rusia Lancarkan Serangan Udara ke Sekolah yang Dijadikan Tempat Penampungan, 60 Orang Diduga Tewas

"Dia bisa mencoba menggunakan tanggal ini untuk memperkuat dukungannya."

Kendati demikian, analis mengaku kesulitan memprediksi apa yang akan dilakukan Rusia dan presidennya.

"Semua keputusan dibuat oleh satu orang dan beberapa penasihatnya," kata Ignatov.

Namun juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan ada "alasan bagus untuk percaya bahwa Rusia akan melakukan segala yang mereka bisa untuk menggunakan 9 Mei untuk tujuan propaganda".

"Kami telah melihat Rusia benar-benar menggandakan upaya propaganda mereka, mungkin, hampir pasti, sebagai sarana untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan taktis dan strategis mereka di medan perang di Ukraina," kata Price saat briefing Departemen Luar Negeri pada Senin lalu.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini