News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sejarah Hari Kemenangan Rusia, Putin Diduga akan Deklarasikan Perang Total Tepat di Victory Day

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah tank T-90M Rusia (depan) dan kendaraan militer lainnya melaju di sepanjang jalan Lingkar Taman menuju Lapangan Merah untuk latihan parade militer Hari Kemenangan, di pusat kota Moskow pada 4 Mei 2022. Di bawah Presiden Rusia Vladimir Putin, acara 9 Mei telah berkembang dalam skala dan keunggulan politik.

TRIBUNNEWS.COM - Rusia akan merayakan Hari Kemenangan atau Victory Day pada Senin (9/5/2022) hari ini, acara tahunan untuk menandai menyerahnya Nazi Jerman pada Uni Soviet dalam Perang Dunia II.

Di bawah Presiden Rusia Vladimir Putin, acara 9 Mei telah berkembang dalam skala dan keunggulan politik.

Mengutip NPR, Hari Kemenangan biasanya ditandai dengan parade militer bergaya Soviet di Lapangan Merah Moskow yang juga menampilkan pidato kepresidenan.

Hari Kemenangan pertama kali dirayakan pada 1965 di bawah Pemimpin Soviet, Leonid Brezhnec, seorang veteran Perang Dunia II.

Perayaan itu juga ditandai di seluruh diaspora Rusia dan negara-negara bekas Soviet lainnya, termasuk Ukraina.

Jet tempur MiG-29SMT Rusia membentuk simbol "Z" untuk mendukung aksi militer Rusia di Ukraina, terbang di atas kota Moskow tengah pada latihan parade militer Jelang Perayaan Hari Kemenangan Rusia, Moskow, Sabtu (7 Mei 2022). Rusia akan merayakan ulang tahun ke-77 dari Kemenangan 1945 atas Nazi Jerman pada 9 Mei mendatang. (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP) (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi Pembatasan Terhadap Puluhan Bankir Top Rusia

Baca juga: Peringati Kekalahan Nazi, Anak TK Rusia Pakai Kostum Tank Z dan Baju Militer Uni Soviet

Namun, Ukraina secara simbolis memindahkan tanggal Hari Kemenangan menjadi 8 Mei pada 2015.

Pada 8 Mei 1945, komandan pasukan Jerman yang tersisa menyerah pada Tentara Merah.

Tetapi, karena perbedaan waktu antara Berlin dan Moskow, di Rusia momen itu terjadi pada 9 Mei 1945, sebagaimana dilansir AlJazeera.

Hari Kemenangan menandai pengorbanan besar yang dilakukan orang-orang Rusia dan negara-negara lain di Uni Soviet dalam perang melawan Nazisme.

Pada 22 Juni 1941, tentara Jerman memulai invasinya ke Uni Sovet, yang diberi nama Operasi Barbarossa.

Penguasa Soviet, Joseph Stalin, tak siap, usai mengambil bagian dalam invasi Polandia tahun 1939 dengan Nazi.

Ia mengira kesepakatannya dengan Adolf Hitler akan melindunginya.

Stalin bahkan tak mengindahkan peringatan diplomat asing atau agennya sendiri.

Sementara itu, Hitler dengan arogannya percaya bahwa perang akan berlangsung tidak lebih dari tiga bulan, di mana pasukannya tak membawa pakaian musim dingin.

Meskipun ada keberhasilan awal Jerman, Tentara Merah tak menyerah.

Prajurit Rusia berbaris di Lapangan Merah selama latihan umum parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 7 Mei 2022. Rusia akan merayakan peringatan 77 tahun kemenangan 1945 atas Nazi Jerman pada 9 Mei. (AFP)

Baca juga: Para Pemimpin G7 Sepakat akan Setop Impor Minyak dari Rusia

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi terhadap 33 Individu Rusia, 22 Perusahaan & 69 Kapal yang Kibarkan Bendera Rusia

“(Tanggal) 22 Juni 1941 adalah peristiwa 11 September dalam sejarah Rusia,” kata Wood.

“Ini adalah saat Rusia merasa diserang secara besar-besaran oleh negara yang telah menyatakan bahwa semua orang Slavia kurang dari manusia. Ini adalah perang eksistensial bagi Rusia.”

Tanah Rusia akan digunakan sebagai Lebensraum atau "ruang hidup" bagi pemukim Jerman.

Pasukan Wehrmacht diberikan izin bebas untuk melakukan eksekusi massal terhadap tawanan perang, sementara Schutzstaffel (SS) melakukan kekejaman terhadap warga sipil Soviet, terutama yang berasal dari Yahudi, atas rencana genosida Hitler untuk “solusi akhir”.

Selama invasi Kharkiv di Ukraina, SS membantai 15.000 orang Yahudi Ukraina.

Sementara itu, lebih dari satu juta warga sipil tewas dalam pengepungan Leningrad tahun 1941-44, yang dialami oleh keluarga Putin sendiri.

Putin telah mengungkapkan kakak laki-lakinya meninggal karena difteri, sementara ayahnya bertugas di regu sabotase dan terluka.

Tetapi, pada 1943, kemajuan cepat Jerman runtuh di bawah beban musim dingin Rusia yang sengit dan gerilyawan partisan.

Mereka kehilangan pertempuran penting seperti Stalingrad, salah satu bentrokan paling mematikan dalam perang di mana Tentara ke-6 Jenderal Paulus tewas dalam ribuan karena kelaparan, dingin, dan tembakan Rusia.

Serangan balik Tentara Merah mendorong Jerman kembali melalui Polandia, dan pada Mei 1945, tentara Rusia mengibarkan bendera merah di atas Reichstag.

Baca juga: Hari Kemenangan Rusia 9 Mei, Apa Arti Deklarasi Perang Ukraina dan Dampaknya pada Putin?

Baca juga: Ekspor Gandum Ukraina-Rusia Terhalang Perang, Menteri Jerman Peringatkan Bahaya Kelaparan Global

Pengamat Menduga Putin akan Deklarasikan Perang

Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. (18 Maret 2022). (Alexander VILF/POOL/ AFP) (AFP/ALEXANDER VILF)

Hari Kemenangan dipandang oleh beberapa pengamat sebagai alat propaganda untuk pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang memanfaatkan sejarah untuk invasi berkelanjutannya ke Ukraina.

Beberapa orang khawatir Putin akan menggunakan kesempatan perayaan tahun ini untuk meningkatkan upaya perang.

“Kemenangan dalam Perang Dunia II menjadi mitos yang menentukan dalam kehidupan Soviet pasca-perang, bahkan melampaui Revolusi dalam arti pentingnya,” jelas Stephen Norris, Profesor Sejarah Rusia di University of Miami, masih dari AlJazeera.

“Dua puluh tujuh juta warga Soviet tewas selama perang, dan kemenangan jelas harus dibayar mahal. Itu juga memvalidasi pengorbanan yang dilakukan selama perang."

"Penulis pemenang Hadiah Nobel, Svetlana Alexievich, telah menangkap ini dengan baik, dengan menyatakan sejarah kemenangan menggantikan sejarah perang yang sebenarnya.”

Menjelang Hari Kemenangan, beberapa pengamat percaya bahwa petinggi Rusia dan Putin akan menyatakan perang total.

Mereka, ujar pengamat, merasa frustrasi karena kurangnya kemajuan dalam menaklukkan Ukraina.

“Putin dan para penasihatnya tentu memperhatikan peringatan sejarah dan suka menggunakannya untuk memperkuat kekuasaan mereka,” kata Norris.

“Mengingat betapa pentingnya Hari Kemenangan bagi Putin dan Putinisme, sulit untuk membayangkan bahwa pemerintahnya tidak akan mencoba menggunakannya untuk tujuan tertentu. Sulit untuk melihat segala jenis kemenangan diumumkan."

Baca juga: Presiden Ukraina Samakan Invasi Rusia dengan Nazi di Perang Dunia II: Iblis Telah Kembali ke Eropa

Baca juga: Video Detik-detik Ukraina Hancurkan Kapal Rusia di Laut Hitam, Serangan Kapal Kedua setelah Moskva

"Sebaliknya, ketakutan saya adalah bahwa Putin akan menggunakan hari libur (Hari Kemenangan) untuk mengumumkan serangan baru dan fase baru perang.”

Beberapa juga khawatir Putin mungkin mengumumkan mobilisasi massa, memanggil pria berbadan sehat untuk bertugas.

Tetapi, rumor sebelumnya tentang darurat militer dan wajib militer pada Maret, terbukti salah.

“Sulit untuk melakukan wajib militer umum: Saya pikir saat itulah orang Rusia akan keluar dan memprotes,” kata Elizabeth Wood, Profesor Sejarah di MIT.

“Anda dapat wajib militer semua orang di Buryatia (daerah pegunungan di Siberia), tetapi jika Anda wajib militer Moskow, mereka akan protes."

"Saya pikir dia juga tidak bisa menyatakan kemenangan. Saya pikir mereka merencanakan perang keras yang panjang."

Putin Diperkirakan akan Memimpin Perayaan Hari Kemenangan

Vladimir Putin (Sky News)

Presiden Rusia, Vladimir Putin diperkirakan akan memimpin perayaan Hari Kemenangan atau Victory Day, yang menandai kekalahan Nazi Jerman dari Uni Soviet pada Perang Dunia II.

Dilansir AlJazeera, Putin diperkirakan akan memamerkan kekuatan militer Rusia selama acara yang penting secara simbolis pada hari ini, Senin (9/5/2022). 

Rudal balistik antarbenua yang besar akan diarak melintasi Lapangan Merah Moskow.

Selain itu, parade akan menampilkan pesawat tempur supersonik, pengebom strategis, dan untuk pertama kalinya sejak 2010, pesawat komando Il-80 "kiamat" dipamerkan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden Vladimir Putin akan Pimpin Peringatan Hari Kemenangan atas Nazi Jerman Senin Ini

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini