News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bongbong Marcos Unggul Telak dalam Pilpres Filipina, Kritikus Singgung Sejarah Otoriter Keluarganya

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ferdinand Bongbong Marcos Jr, mantan senator dan putra mendiang diktator Ferdinand Marcos selama konferensi pers di Manila pada 5 Oktober 2017.

TRIBUNNEWS.COM - Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, putra mantan diktator Filipina, siap memenangkan pemilihan presiden dengan telak menurut hasil penghitungan suara parsial dan tidak resmi.

Senator Filipina itu sejauh ini telah memenangkan 55,8,% suara, dibandingkan dengan 28% untuk saingannya Leni Robredo.

Menurut laporan Reuters, kemenangan Marcos dalam pemilihan pada Senin (9/5/2022) terlihat pasti dengan 96% dari surat suara yang memenuhi syarat telah dihitung dalam penghitungan tidak resmi.

Hasil sementara menunjukkan bahwa ia memiliki lebih dari 30 juta suara, dua kali lipat dari Robredo.

Baca juga: Perhitungan Sementara Pemilu Filipina: Putra Diktator Marcos Jr. Unggul

Baca juga: Siapa Leni Robredo, Pesaing Terkuat Marcos Jr. dalam Pilpres Filipina?

Bongbong Marcos, calon presiden dan putra mendiang diktator Ferdinand Marcos, menyampaikan pidatonya selama kampanye di dalam gimnasium di kota Bocaue, provinsi Bulacan, utara Manila pada 8 Februari 2022. (Ted ALJIBE / AFP)

Adapun hasil penghitungan suara resmi diperkirakan selesai sekitar akhir bulan ini.

Kemenangan Marcos Jr akan menandai kembalinya kekuasaan keluarga Marcos, setelah 36 tahun.

Dilansir BBC, para pendukung berusaha menutupi masa pemerintahan ayahnya yang penuh dengan korupsi, sebagai zaman keemasan. 

Ayah Bongbong, mantan Presiden Ferdinand Marcos, dikenal karena pemerintahan otoriternya selama berkuasa di Filipina.

Ia dan istrinya, Imelda Romualdez serta kroni mereka, menjarah sekitar 10 miliar dollar AS dari dana publik sebelum digulingkan pada tahun 1986.

Selama periode ini, ekonomi Filipina terlilit hutang.

Adapun Marcos Jr (64) atau yang akrab disapa Bongbong, telah lama terjun ke dunia politik dan menjajaki berbagai jabatan.

Marcos melarikan diri ke pengasingan di Hawaii bersama keluarganya selama pemberontakan rakyat pada tahun 1986 yang mengakhiri kekuasaan otokratis ayahnya selama 20 tahun.

Ia sempat bertugas di kongres dan senat sejak kembali ke Filipina pada 1991.

Pada 2016 lalu, Bongbong kalah dalam pemilihan wakil presiden melawan Robredo.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini