Ia mencatat bahwa sebelum pandemi virus corona (Covid-19), sekitar setengah dari kasus hepatitis akut yang terjadi diantara anak-anak 'tidak diketahui penyebabnya'.
"Kami masih dalam tahap penyelidikan untuk mencari tahu apakah kasus-kasus ini memang terkait. Selalu ada hepatitis dan beberapa kasus hepatitis akut pada anak-anak saat pra-pandemi, orang akan melihat ini akan terjadi pada pasca-pandemi juga," kata Dr. Tam.
PHAC mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa kemarin bahwa mereka belum mengetahui apakah Kanada telah melihat peningkatan pada kasus ini.
"Lebih banyak informasi diperlukan untuk menilai situasi dan potensi risiko bagi orang-orang di Kanada. Kami bekerja sama dengan mitra provinsi, teritorial dan internasional dalam kasus yang terus berkembang ini," kata Juru bicara PHAC, Tammy Jarbeau.
Penyebab munculnya kasus ini memang masih belum diketahui, namun Easterbrook mengatakan bahwa korelasi kuat telah ditemukan dengan adenovirus, penyakit umum yang biasanya menampilkan gejala pilek atau flu.
Hal itu karena lebih dari 70 persen kasus di Inggris dinyatakan positif adenovirus.
"Pertimbangan penting adalah peran Covid-19, baik sebagai koinfeksi atau infeksi masa lalu," tegas Easterbrook.
WHO saat ini bekerja sama dengan semua wilayah dalam penyelidikan aktifnya, dan berkoordinasi dengan Badan Keamanan Kesehatan Inggris.
Penyakit hepatitis berdampak pada hati dan dapat dideteksi dengan timbulnya penyakit kuning (mata kuning), urine berwarna gelap atau tinja berwarna pucat.