Tekanan mulai dirasakan Asia ketika Rusia mendapatkan beberapa sanksi ekonomi oleh AS dan UE, sanksi ini lantas mempengaruhi kegiatan ekspor dan impor Rusia terhadap pasar Asia Tengah.
Baca juga: Terekam Kamera! Video Detik-detik Tentara Rusia Tembak Mati 2 Warga Ukraina dari Belakang
Adanya konflik ini tak hanya meruntuhkan ekonomi Rusia dan Ukraina saja, namun juga memberi tekanan tambahan bagi ekonomi global, ditengah pemulihan dari dampak pandemi Covid-19.
561 Tentara Garda Nasional Ukraina Tewas Sejak Awal Invasi Rusia
Sebanyak 561 tentara dari Garda Nasional Ukraina, pasukan yang mencakup resimen Azov yang saat ini bersembunyi di pabrik baja Mariupol, telah tewas sejak perang dengan Rusia.
Selain 561 orang tewas, 1.697 tentara tambahan terluka sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu.
Demikian dikatakan oleh kepala Garda Nasional, Oleksiy Nadtochy dalam sebuah pengarahan online, Rabu (11/5/2022).
Angka terkait tentara yang tewas dalam pertempuran sangat jarang dirilis oleh pejabat Ukraina, baik kementerian pertahanan di Kyiv maupun mitranya di Rusia tidak memberikan informasi tentang kerugian militer mereka sendiri.
Dikutip dari VOA News, pada pertengahan April, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan antara 2.500 dan 3.000 tentara Ukraina telah tewas sementara sekitar 10.000 lainnya terluka.
Zelensky mengaku sulit untuk mengatakan berapa banyak dari tentaranya yang akan selamat.
Pengawal Nasional Ukraina, yang berada di bawah kementerian dalam negeri, dibentuk pada Maret 2014 saat Rusia menguasai semenanjung Laut Hitam Krimea dan mengerahkan pasukan di perbatasan timur Ukraina.
Secara hukum, Ukraina dapat memiliki hingga 60.000 tentara di barisannya dan telah menyerap beberapa kelompok bela diri yang berada di garis depan revolusi Maidan 2014, serta berbagai pakaian nasionalis seperti Azov.
Baca juga: Ukraina Siap Gelar Sidang Kejahatan Perang atas Invasi Rusia
Sebelumnya dikenal sebagai "Batalyon Azov", unit ini dibentuk pada tahun 2014 oleh aktivis sayap kanan dan pertama kali dikerahkan untuk melawan separatis pro-Rusia di Ukraina timur.
Sejak itu telah melepaskan ideologi sayap kanan dan telah diintegrasikan ke dalam Garda Nasional, kata para ahli.
Sekarang dikenal sebagai "Resimen Azov" dan memiliki reputasi sebagai unit pertempuran yang tangguh.